SOLOPOS.COM - Forum Muda Surakarta 2023 yang digelar di UNS Solo pada 10-11 Juni 2023 lalu. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Sebagai generasi penerus bangsa, anak muda era kini terus didorong untuk lebih peduli dengan isu-isu yang berkembang di sekitarnya. Terlebih untuk isu kemiskinan, stunting dan pengangguran.

Pada pelaksanaan Forum Muda Surakarta 2023 pada 10-11 Juni 2023 lalu, dorongan tersebut dimunculkan sebagai upaya untuk mengingatkan pentingnya peran kalangan muda untuk menyelesaikan persoalan-persoalan lingkungan yang ada. Acara tersebut digelar AIESEC di UNS bersama Bappeda Kota Solo dan didukung Syailendra Capital.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Beberapa narasumber dihadirkan dalam acara tersebut, seperti Sugeng Riyanto yang merupakan Wakil Ketua DPRD Kota Solo; Ketua Bappeda Kota Solo, Sri Wardhani; Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Solo, Widyastuti Pratiwaningsih; Kepala Bidang Penanganan Fakir Miskin dan Perlindungan Sosial Dinas Sosial Kota Solo, Lusia Sari Murniati; dokter spesialis anak (pediatri) yang bekerja di Rumah Sakit UNS, dr. Aisya Fikritama, Sp.A., serta dari Tim Literasi dan Pendidikan Keuangan dari Syailendra Capital, Bella Pahrevi.

Pada kesempatan tersebut Sri Wardhani, menyampaikan informasi tentang data kemiskinan, stunting, dan pengangguran di Solo. Ia menekankan dari data yang ada, situasi Kota Solo saat ini dapat dikatakan masih jauh dari kondisi ideal. Untuk itu dia menekankan jika para pemuda memiliki peran penting dalam mendukung upaya penanggulangan permasalahan kemiskinan, stunting, dan pengangguran yang masih ada di Solo. Para pemuda harus mendapatkan kesempatan yang lebih luas untuk berkontribusi dalam memberikan solusi-solusi yang inovatif dan berkelanjutan.

Dari sisi isu kemiskinan, Lusia Sari Murniati, juga menyampaikan beberapa hal penting terkait kemiskinan. Menurutnya ada beberapa hal yang harus dilakukan untuk mendorong kontribusi masyarakat dalam mengurangi kemiskinan. Di antaranya adalah pelatihan untuk mengubah pola pikir masyarakat tentang kemiskinan, pengawasan terhadap penyaluran bantuan sosial agar sesuai dengan target pemerintah, peningkatan sinergi dengan masyarakat dalam mengolah data mengenai kemiskinan, serta pemanfaatan yang optimal dalam pengelolaan data kemiskinan untuk mengatasi masalah kemiskinan di Kota Solo.

Sedangkan dari isu stunting, dr. Aisya Fikritama, menyampaikan beberapa hal penting terkait isu stunting di Solo. Menurutnya upaya peningkatan edukasi mengenai stunting kepada masyarakat menjadi hal yang sangat penting. Selain itu, perlu juga untuk meningkatkan kualitas sinergi antara berbagai pihak agar Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dapat secara efektif menangani isu stunting. Pihaknya juga menyoroti mengenai pernikahan dini sebagai faktor risiko stunting.

Untuk itu upaya edukasi kepada masyarakat kembali menjadi penekanannya. Tidak lupa, untuk mencegah stunting, juga penting untuk penyediaan sanitasi dan saluran bersih di lingkungan masyarakat. Aisya pun mengajukan beberapa rekomendasi, salah satunya untuk perbaikan program pemberian makanan kepada masyarakat kurang mampu.

“Pemberian makanan yang tinggi kalori dan gizi sangat penting bagi pertumbuhan dan pemenuhan gizi anak. Dengan fokus pada makanan bergizi, kita dapat mengurangi risiko terganggunya pertumbuhan anak-anak yang berasal dari keluarga kurang mampu,” jelas dia dalam rilis, Kamis (20/7/2023).

Dia berharap melalui diskusi yang digelar itu nantinya dapat memunculkan rekomendasi-rekomendasi lebih banyak yang akan diimplementasikan secara luas. Serta bisa dijadikan dasar bagi perubahan positif dalam kesejahteraan anak-anak di Kota Solo.

Program Pelatihan

Dari sisi isu pengangguran, Widyastuti Pratiwaningsih, juga memberikan paparan yang mengungkapkan kompleksitas pengangguran di Kota Solo. Selanjutnya melalui diskusi dengan para pemuda di acara tersebut, menurutnya ada beberapa hal penting yang dapat disimpulkan.

“Program pelatihan pemerintah perlu disesuaikan dengan kebutuhan generasi saat ini yang produktif, seperti teknologi, bisnis, dan pemasaran digital, agar relevan dengan tuntutan zaman,” jelas dia.

Untuk itu ke depan pemerintah perlu meluncurkan program-program pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dan menerapkan pengetahuan dalam masyarakat.

Selain itu perlunya upaya memperluas lapangan kerja guna memanfaatkan bonus demografi yang ada di Solo. Sinergi yang kuat antara organisasi non-pemerintah dan pemerintah setempat juga diperlukan terkait lowongan kerja kepada para pengangguran. Melalui pendekatan tersebut, dia berharap terciptanya solusi yang efektif untuk mengatasi pengangguran di Solo.

Sementara itu, dalam sesi Syailendra Session, Bella Pahrevi memikat para peserta Forum Muda Surakarta 2023 dengan wawasannya tentang investasi. Sebagai narasumber dari partnership Syailendra Capital, Bella membahas fenomena sistem pinjol (pinjaman online) dan investasi bodong yang telah membuat kekhawatiran di kalangan masyarakat. Bella juga menyoroti tentang “generasi sandwich” yang menjadi pemahaman awal sebelum membahas investasi reksa dana yang ditawarkan oleh Syailendra Capital.

Dengan penuh semangat, Bella menekankan pentingnya investasi bagi kaum muda guna mempersiapkan masa depan 10-15 tahun ke depan serta mengakhiri siklus generasi sandwich yang ada.

Kemudian dalam government feedback session, Sugeng Riyanto, sebagai Wakil Ketua DPRD Solo, memberikan pandangannya atas hasil diskusi hari pertama mengenai kemiskinan, stunting, dan pengangguran. Dalam isu kemiskinan, dengan tegas dia mendukung kerja sama antara pemerintah dan NGO di Kota Solo dalam upaya mengentaskan masalah tersebut. Menurutnya, kolaborasi antara kedua pihak tersebut menjadi kunci untuk menurunkan angka kemiskinan yang ada.

Menurutnya keterlibatan para pemuda dan pemudi dalam menangani isu stunting juga menjadi sangat penting. Program-program yang disusun oleh pemerintah saja tidaklah cukup. Dia menegaskan generasi muda juga harus turut serta dalam usaha untuk mengatasi stunting di Kota Solo.
“Kesadaran dan partisipasi aktif dari semua pihak akan menjadi kunci utama dalam menghadapi permasalahan ini,” kata dia.

Begitu juga terkait isu pengangguran. Dia sepakat bahwa kerja sama antara pemerintah dan NGO sangat penting untuk meningkatkan kesadaran tentang lapangan kerja. Ia menyampaikan bahwa upaya meningkatkan kesadaran ini harus dilakukan bersama-sama guna mengurangi jumlah pengangguran dan meminimalkan dampak negatifnya terhadap masyarakat.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya