SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta – PT Ford Motor Indonesia memandang tahun 2011 dengan optimistis meski produsen mobil Amerika ini mengganggap terlalu banyak pajak yang dibebani pemerintah.

“Terlalu banyak pajak di Indonesia,” ujar Presiden Direktur PT Ford Motor Indonesia, Will Angove dalam Media Roundtable Ford di Grand Indonesia, Kamis (20/1).  Tahun ini lanjut Angove, pihaknya akan memantau perkembangan perpajakan mulai dari kenaikan Bea Balik Nama (BBN), penerapan pajak progresif hingga rencana pemerintah untuk menerapkan pelarangan pembelian bensin bersubsidi bagi mobil plat hitam dan merah.

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

“Untuk BBN kemungkinan naiknya akan bervariasi. Jakarta antara 10-15 persen, Surabaya, Medan sekitar 15 persen. Kami akan terus pantau itu,” ujarnya. “Tapi secara umum kami masih optimistis melihat 2011,” cetusnya.

Seperti diketahui tahun 2011 ini konsumen otomotif Indonesia mengalami beberapa “cobaan”, mulai dari kenaikan BBN yang berimbas pada kenaikan harga mobil, rencana penerapan pajak Progresif hingga larangan pembelian bensin bersubsidi di bulan April nanti. Beban konsumen itu pun juga masih ditambah kenaikan harga plastik, baja dan minyak dunia juga akan mengganggu pasar mobil.

“Kita pantau dulu semuanya. Kami optimistis itu bukan jadi penghalang,” timpal Sales and Marketing Director FMI, Bagus Susanto.

dtc

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya