SOLOPOS.COM - Dekan FK UNS Prof. Dr. Reviono, Sp.P(K), (Istimewa/Tangkapan Layar)

Solopos.com, SOLO—Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret atau FK UNS Solo, Reviono, akan mengklarifikasi lebih lanjut terkait insiden kecelakaan yang menimpa salah satu anggota Mapala, Noval Bacrul Ulum, 22, di Gua Braholo, Gunung Kidul, Minggu (26/3/2023).

Sebelum mengevaluasi, Reviono merasa perlu mengklarifikasi terkait insiden kecelakaan tersebut. Dirinya ingin memastikan apakah terdapat salah prosedur atau murni kecelakaan. 

Promosi Kuliner Legend Sate Klathak Pak Pong Yogyakarta Kian Moncer Berkat KUR BRI

“Setelah ini saya akan klarifikasi kepada semua pihak termasuk ke mahasiswa, dosen pembimbing, bagian kemahasiswaan,” ujar dia ketika dihubungi Solopos.com, Senin (27/3/2023).

Setelah mengklarifikasi, untuk langkah selanjutnya dia mengatakan baru akan konsultasi dengan pihak rektorat. Dia belum bisa menjawab ketika ditanya akankah kegiatan Mapala Vagus FK UNS Solo akan dibekukan sementara.

“Intinya klarifikasi dulu apakah kejadian murni kecelakaan sehingga perlu lebih kehati-hatian atau ada yang salah prosedur. Saya harus dapat data yang lengkap dulu,” ujar dia.

Sebelumnya, hasil operasi TIM SAR setempat melaporkan Noval terpeleset dan jatuh ke dalam Gua Braholo di Dusun Ngandong, Kelurahan Purwodadi,  Kecamatan Tepus , Kab. Gunung Kidul.

Tim SAR Gabungan sempat mengevakuasi menggunakan peralatan Vertical Rescue ke dalam Goa Braholo dengan kedalaman 37 meter dan korban ditemukan di dasar Goa. 

Nahas, Noval berhasil dievakuasi Tim SAR Gabungan dari dalam goa dengan kondisi meninggal dunia. Selanjutnya korban dibawa ke RSUD Wonosari. 

Sedangkan kronologi kejadian berawal dari survei yang dilakukan secara tim sebanyak enam orang. Sedangkan di sekitar gua terdapat empat orang, dua sisanya di pantai Siung.

Terdapat tiga orang yang berada di lokasi kejadian, selain korban, menurut laporan teman korban yakni Nura dan Agra berada di lokasi.

Awalnya, posisi korban sedang mencari tempat achor untuk tambatan tali turun. Sebenarnya, korban sudah menggunakan tali webbing untuk safety. Sedangkan tali safety tersebut dipasangkan di batu.

Saat korban mulai memasangkan padding atau bantalan tali agar tidak friksi, korban malah terpeleset. Lalu batu yang dipasang tali safety tersebut pecah. Besar kemungkinan tidak kuat menahan beban. 

Setelah itu, korban terpeleset sekitar pukul 10.27 WIB. Dilaporkan, beberapa kali teman yang berada di lokasi, sudah berusaha meneriaki nama korban namun tidak ada jawaban. 

Lalu sekitar pukul 10.37 WIB salah satu teman korban, menuju ke basecamp SAR di Pantai Siung untuk meminta bantuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya