SOLOPOS.COM - Logo Youtube (JIBI/Solopos/Dok)

Logo Youtube (JIBI/SOLOPOS/Dok)

Heboh yang muncul akibat film Innocence of Muslims sepertinya belum akan selesai dalam waktu dekat. Google sebagai pemilik YouTube menolak permintaan Amerika Serikat (AS) untuk menarik film tersebut pada Jumat.

Promosi Desa BRILiaN 2024 Resmi Diluncurkan, Yuk Cek Syarat dan Ketentuannya

Pemerintah AS  tentu memperhatikan gejolak yang ditimbulkan oleh Innocence of Muslims yang diunggah di YouTube milik Google yaitu demonstrasi anti-AS terutama di Timur Tengah.

Kalau Innocence of Muslims tetap bisa muncul di YouTube milik Google, gerakan yang membahayakan kepentingan AS bisa merembet ke mana-mana—sesuatu yang sebenarnya sudah terjadi.

Google, seperti ditulis www.huffingtonpost.com, mengatakan telah melakukan sensor atas trailer Innocence of Muslims di India dan Indonesia di YouTube menyusul pemblokiran unggahan tersebut pada Rabu di Mesir dan Libya.

Kedutaan Besar AS di kedua negara itu, Mesir dan Libya, menjadi sasaran amuk massa akibat munculnya Innocence of Muslims di YouTube milik Google yang dianggap menghina Nabi Muhammad.

Pada Selasa, Duta Besar AS untuk Libya dan tiga orang warga negara AS tewas terbunuh kena hantaman roket di Benghazi.

Alasan Google menolak permintaan AS untuk menarik film tersebut adalah mereka lebih memilih alasan hukum untuk membatasi penayangan unggahan tersebut ketimbang merespons tekanan politik.

“Kami sudah membatasi akses di Indonesia dan India seperti juga di Libya dan Mesir, dengan alasan situasi yang memang sensiitif di kedua negara tersebut. Kebijakan itu menjadi prinsip kami sejak 2007,” ungkap pernyataan Google.

Pemerintah AS pada Jumat telah meminta Google mempertimbangkan aksi amuk massa yang muncul akibat Innocence of Muslims. Menurut Google, unggahan Innocence of Muslims tidak melanggar prinsip-prinsip yang sudah ditetapkan oleh YouTube.

Sepertinya, kekerasan akibat munculnya unggahan Innocence of Muslims yang melecehkan Nabi Muhammad dan umat Islam akan terus berlangsung pada pekan-pekan depan. Apalagi, Amerika Serikat pun tak mampu memaksa google untuk memblokir film tersebut di YouTube.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya