SOLOPOS.COM - Ilustrasi deportasi kasus keimigrasian. (wonosobo.imigrasi.go.id)

Deportasi itu adalah bagian dari operasi yang melibatkan badan penegak hukum Fiji dan China menyusul operasi serupa di Indonesia dan Kamboja. 

Solopos.com, SUVA – Negara Republik Kepulauan Fiji mendeportasi 77 warga negara China yang dituding mendalangi penipuan melalui telepon dan internet dengan korban warga di daratan Tiongkok.

Promosi BRI Pastikan Video Uang Hilang Efek Pemilu untuk Bansos adalah Hoaks

Dilansir Xinhua, Rabu (9/8/2017), penangkapan dan deportasi massal tersebut merupakan bagian dari operasi selama sebulan yang melibatkan badan penegak hukum Fiji dan China menyusul operasi serupa di Indonesia dan Kamboja pekan lalu.

Pelaku kejahatan siber yang mengincar korban di China kian sering menyalahgunakan kemajuan teknologi untuk beroperasi dari luar negeri sebagai upaya menghindari penangkapan pihak berwenang.

Jaringan di Fiji diduga mendalangi lebih dari 50 kasus penipuan dengan total kerugian yang dialami para korban di Tiongkok mencapai lebih dari enam juta yuan atau setara Rp12 miliar, menurut keterangan kepolisian Fiji, Selasa.

Para tersangka diterbangkan ke Changchun, Provinsi Jilin, wilayah timur laut China.

Kasus tersebut terungkap setelah salah satu korban ditipu senilai 1,3 juta yuan atau sekitar Rp2,58 miliar dan kemudian bunuh diri. Pihak berwenang akhirnya melakukan penyelidikan.

Hasil penyelidikan mengungkapkan jaringan judi dan taruhan online ilegal yang melibatkan lebih dari 200 tersangka di Cgina, Indonesia dan Fiji dengan total kerugian hampir 100 juta yuan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya