SOLOPOS.COM - Fidelis Ari dan anaknya (Facebook/Gunawan Mashar/)

Fidelis merasa dilema. Upanyanya mengobati istri dengan ekstrak ganja dianggap bersalah oleh hakim.

Solopos.com, SANGGAU — “Saya dilema.” Begitu kata Fidelis Arie Sudewarto, 36, mengingat keputusannya memberikan ekstrak ganja kepada sang istri. Semua itu berujung pada vonis 8 bulan penjara dan denda Rp1 miliar subsider 1 bulan penjara yang dijatuhkan majelis hakim PN Sanggau, Kalimantan Barat, Rabu (2/8/2017).

Promosi UMKM Binaan BRI Ini Jadi Kuliner Rekomendasi bagi Pemudik di Pekalongan

Yang mengejutkan, vonis itu lebih berat daripada tuntutan jaksa 5 bulan penjara dan denda Rp800 juta. Padahal, Fidelis diyakini tidak memiliki niat jahat.

Harapannya untuk bebas agar bisa merawat kedua anaknya tak terwujud pasca-vonis itu. Padahal, mereka kini hidup bersama sang nenek setelah ditinggal sang istri, Yeni Riawati, saat Fidelis ditahan polisi.

“Untuk istri saya. Setelah saya melakukan yang bisa saya lakukan ternyata, saat itu saya dilema. Ternyata yang bisa mengobati [adalah] ganja. Kalau saya tidak melakukan itu, ya saya gimana ya, kenapa saya tidak menolong, tidak mengobati istri saya. Saya tahu melanggar hukum, tapi tidak bisa membiarkan istri saya menderita,” kata Fidelis dalam wawancara jarak jauh yang ditayangkan live oleh Kompas TV, Rabu (2/8/2017).

Menurut Fidelis, tidak ada seorang pun di keluarganya yang mengetahui keputusannya menanam ganja dan memberikan ekstraknya kepada sang istri. Namun, bukan berarti dia hanya sekadar nekat menggunakan tanaman terlarang di Indonesia itu. Fidelis mengaku telah berupaya mendapatkan izin, atau setidaknya dispensasi untuk kasus istrinya.

“Tapi bagaimana bisa mendapatkan izin, saya tidak bisa mengungkapnya. Saya sempat konsultasi, saya tanya bagaimana mendapatkan izin pada teman dokter, tapi tidak memberikan saya solusi,” kata dia. Baca juga: Ini Perubahan Istri Fidelis Ari Sebelum & Setelah Diberi Ganja.

Tak ada yang berubah dari keyakinannya dalam kasus ini. Itu pula yang membuatnya merasa vonis tersebut tidak adil. “Ya tidak adil, tapi bagaimanapun saya dan kuasa hukum, keluarga, menghormati keputusan majelis hakim.” Baca juga: Surat Cinta untuk Istri dalam Pledoi Fidelis, Anda Pasti Tersentuh.

Sejak Rabu pagi, netizen yang bersimpati pada Fidelis telah berkicau dengan tagar #saveFidelis. Mereka berharap Fidelis mendapatkan putusan yang adil.

“Yg dialami Fidelis ironis se-ironis kasus Markus Amtiran. Fidelis cinta istrinya, Markus cinta tanah keluarganya. Keduanya sama2 dipenjara,” kicau akun @KontraS.
“Kalau berusaha menyelamatkan satu jiwa itu salah, boleh saya bertanya.. apa yang benar menurut anda?” kicau @uli_sihombing.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya