SOLOPOS.COM - Sesi foto bersama dalam acara Peluncuran dan Bedah Buku Persilatan Merpati Putih Perjumpaan Iman, Peradaban, dan Ilmu Pengetahuan Modern, FId UKSW, Senin (20/11/2023) di Ruang G505 kampus setempat. (Istimewa).

Solopos.com, SALATIGA – Buku berjudul Persilatan Merpati Putih: Perjumpaan Iman, Peradaban, dan Ilmu Pengetahuan Modern oleh Dr. J. Mardimin Dosen Fakultas Interdisiplin (FId) Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW), dibedah dalam acara Peluncuran dan Bedah Buku, Senin (20/11/2023).

Kegiatan yang digelar secara hybrid di Gedung G Ruang 505 dan melalui platform Google Meet ini diikuti oleh puluhan peserta yang terdiri dari mahasiswa, dosen, dan anggota komunitas Perguruan Persilatan Merpati Putih yang tersebar di seluruh Indonesia. Saat ditemui di sela acara, Dr. J. Mardimin mengungkapkan bahwa buku ini merupakan hasil penelitian yang telah dilakukan tahun 1996 dan 1997 silam, kemudian hal tersebut diangkat kembali karena masih relevan dengan keadaan saat ini.

“Spirit dan agenda saya menulis buku ini untuk meng-counter tuduhan negatif tentang penggunaan simbol-simbol peradaban Jawa khususnya dalam persilatan dalam kehidupan sehari-hari,” imbuhnya. Dua narasumber dihadirkan sebagai pembahas dalam bedah buku ini, mereka adalah Dosen Magister Studi Pembangunan FId Dr. Pamerdi Giri Wiloso, M. Si., dan Dosen Fakultas Teologi Pdt. Dr. Ebenhaezer Lalenoh Trimargono.

Memiliki Sikap Netral

Dalam paparannya, Pdt. Dr. Ebenhaezer menuturkan bahwa buku ini menampilkan latar belakang berdirinya Perguruan Persilatan Merpati Putih dan sosok pendiri perguruan tersebut yakni Saring Hadi Purnomo. Lebih lanjut disampaikannya, buku ini menghadirkan dua isu menarik yaitu bagaimana memandang Perguruan Persilatan Merpati Putih dari perspektif teologi kontekstual dan sikap gereja terhadap aktivitas persilatan yang mereka lakukan.

“Buku ini membuka cakrawala bagi saya untuk melihat kaitan iman Kristen dengan warisan budaya dalam bentuk perguruan pencak silat. Selain itu, Dr. J Mardimin juga memberikan ulasan tentang sikap gereja dalam menanggapi aktivitas sejenis itu,” ungkapnya.

Pada bagian akhir buku setebal 144 halaman ini, dituturkan oleh Pdt. Dr. Ebenhaezer mengajak para pembaca untuk memiliki sikap netral dan tidak cenderung untuk menghakimi atau menilai secara negatif olah kanuragan seperti perguruan silat Merpati Putih ini. “Tak hanya mengajak para pembaca untuk bersikap netral. Saat dilihat dari sistematika penulisannya, buku tersebut sudah baik, bisa dinikmati, ringan, dan runtut,” tuturnya.

Senada dengan Pdt. Dr. Ebenhaezer, Dr. Pamerdi Giri Wiloso mengungkapkan bahwa buku ini sudah komprehensif baik dari perspektif teologi, sosiologi, dan antropologi hingga sistematika penulisannya yang sistematis.

Apresiasi positif

Turut hadir dalam acara bedah buku ini, Kepala Program Studi (Kaprodi) Magister Studi Pembangunan Yesaya Sandang, S.H., M.Hum., Ph.D., dan ahli waris persilatan Merpati Putih Nehemia Budi Setyawan beserta jajarannya. Yesaya Sandang memberikan ucapan selamat kepada Dr. J. Mardimin atas peluncuran buku terbarunya.

“Saya mengucapkan selamat atas peluncuran buku terbarunya. Hal ini juga menjadi bagian dari perayaan culture academic di lingkungan Pasca Sarjana Magister Studi Pembangunan,” imbuhnya.

Sementara itu, kegiatan bedah buku ini diapresiasi positif oleh Nehemia Budi Setyawan. Ia mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Dr. J. Mardimin dan UKSW karena telah membedah buku ini secara konkrit.

“Kami berterima kasih kepada penulis dan UKSW karena telah menyempatkan waktu untuk menulis buku yang bagus sekali. Buku ini sangat bermanfaat bagi kami, terutama sebagai acuan sejarah tentang berdirinya Merpati Putih,” katanya.

Di samping itu, salah satu peserta Alti Christian Howan Mahasiswa Program Studi (Prodi) Magister Studi Pembangunan membeberkan bahwa kegiatan Peluncuran dan Bedah Buku hari ini memberikan wawasan dan bersikap netral terhadap aktivitas persilatan. “Kegiatan ini mendorong kita untuk bersikap netral. Bahkan membuka wawasan saya tentang bagaimana kaitan iman Kristen dengan aktivitas persilatan yang terjadi dari tahun 1996 hingga saat ini,” bebernya.

Rekomendasi
Berita Lainnya