SOLOPOS.COM - RESMI -- Akun facebook resmi Laksamana Stavridis. Akun palsu yang diduga dibuat oleh peretas yang didukung China telah dihapuskan. (www.facebook.com)

Laksamana James Stavridis (www.navy.mil)

BRUSSELS – Aksi spionase lewat dunia maya makin gencar saja rupanya. Kali ini yang jadi korbannya pun tak tanggung-tanggung, panglima militer Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO)!

Promosi Efek Ramadan dan Lebaran, Transaksi Brizzi Meningkat 15%

Organisasi pertahanan internasional yang menghimpun negara-negara Eropa plus AS dan Kanada itu memang tidak secara resmi menyebut siapa yang menjadi tersangka pelakunya, namun sejumlah sumber menyebut ada dugaan kuat para peretas alias hacker yang didukung China adalah biangnya. Modusnya adalah dengan membuat akun Facebook palsu dari Laksamana James Stavridis, perwira tinggi AL AS yang menjabat sebagai Panglima Tertinggi Sekutu di Eropa (Supreme Allied Commander Europe).

Daily Mail melaporkan sejumlah perwira militer dan staf Kementerian Pertahanan Inggris sudah menjadi “korban” ketika mereka menerima permintaan pertemanan dari akun palsu sang panglima. Karena tak curiga bahwa itu akun palsu, semestiinya mereka sudah berbagi sejumlah informasi pribadi seperti foto, nomor telepon dan alamat email.

RESMI -- Akun Facebook resmi Laksamana Stavridis. Akun palsu yang diduga dibuat oleh peretas yang didukung China telah dihapuskan. (www.facebook.com)

Tidak diungkapkan berapa jumlah korban akun palsu itu, namun kini secara resmi Laksamana Stavridis memiliki akun Facebook resmi sementara akun palsunya sudah dihapuskan. Tidak diketahui pula apakah ada informasi sensitif yang sempat bocor lewat akun palsu itu atau seberapa banyak informasi pribadi dari orang-orang yang “berteman” di akun palsu itu yang terungkap. Dikhawatirkan informasi-informasi pribadi itu bisa dipakai untuk pemerasan atau aksi mata-mata.

Para pejabat di SHAPE, Supreme Headquarters Allied Powers Europe, mengakui sang panglima menjadi korban aksi pemalsuan akun itu. Meski begitu seorang juru bicara menyebut hal ini sebagai “rekayasa sosial” dan tidak terkait spionase atau peretasan situs. Disebutkan pula bahwa pihak Facebook sudah bekerja sama dengan NATO untuk menutup akun palsu itu.

Selama ini China dicurigai sudah melakukan berbagai upaya peretasan ke berbagai lembaga pemerintah negara Barat, institusi militer dan para kontraktor pertahanan, meski tuduhan ini secara resmi jarang diungkapkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya