SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi


Jakarta–
Evaluasi Presiden SBY pada Oktober mendatang dinilai menjadi titik terpanas internal Sekretariat Gabungan. Setelah kinerja Menteri di KIB II dievalusi oleh Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan (UKP4).

Hal ini dikatakan pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Ikrar Nusa Bakti di Gedung DPR, Jakarta, Senin (12/7). “Biasanya nanti tahun pertama akan terjadi reshuffle. Nanti kita lihat saja Oktober. Ini akan menjadi suatu titik panas di dalam Setgab,” kata Ikrar.

Promosi BRI Kembali Gelar Program Pemberdayaan Desa Melalui Program Desa BRILiaN 2024

Apalagi, karena ada sejumlah menteri yang mendapat rapot merah. Jika nanti mulai bulan Juli, Agustus dan September ada perbaikan mendasar dari menteri yang dapat rapot merah, mungkin posisi bisa dipertahankan.

“Kalau tidak, ya tidak musahil ada resuffle,” kata dia.

Menurut dia, pertanyaanya yang ada nantinya, apakah kabinet yang akan dibentuk itu tetap seperti sekarang berbasis partai atau atas dasar penilaian profesionalisme di kabinet. Kalau kabinet yang mengutamakan profesionalisme dari pada kursi di parlemen, bukan mustahil resuffle akan lebih semarak.

Akibatnya, akan ada prokontra di antara parpol, karena kursinya di kabinet berkurang. Apalagi, kabinet bukan hanya soal menteri saja, tapi tuntutan parpol dan menjadi bagian. Kalau Presiden SBY bermain aman, tidak akan mengubah komposisi, mungkin hanya mengganti orangnya saja.

“Kalau utamakan zaken kabinet bukan mustahil demi keadilan, PKS dan Golkar tidak akan bertambah atau berkurang,” ucapnya.

inilah/isw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya