SOLOPOS.COM - PUSAT PERHATIAN -- Warga berfoto di depan mobil Kiat Esemka yang digunakan sebagai mobil dinas Walikota Solo yang dipamerkan di depan Loji Gandrung beberapa waktu lalu. Maraknya perhatian terhadap mobil rakitan para siswa SMK ini membuatnya menarik menjadi objek wisata edukasi. (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

SOLO – Maraknya perhatian terhadap mobil Kiat Esemka rupanya menjadi angin segar bagi pelaku bisnis perjalanan wisata. Mereka pun menggagas industri mobil nasional (Mobnas) Kiat Esemka sebagai objek wisata baru di Kota Solo.

PUSAT PERHATIAN -- Warga berfoto di depan mobil Kiat Esemka yang digunakan sebagai mobil dinas Walikota Solo yang dipamerkan di depan Loji Gandrung beberapa waktu lalu. Maraknya perhatian terhadap mobil rakitan para siswa SMK ini membuatnya menarik menjadi objek wisata edukasi. (JIBI/SOLOPOS/Sunaryo Haryo Bayu)

Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global

Tidak hanya itu, pelaku bisnis wisata juga mulai melirik mobil lokal ini sebagai kendaraan operasional perjalanan wisata. Hal ini disampaikan Ketua Asita Solo, Suharto, Selasa (10/1/2012). “Munculnya mobil Kiat Esemka ini seolah telah menyadarkan kita bahwa kecintaan terhadap produk lokal itu sangat penting. Kami bukan mau ikut-ikutan latah, tetapi tidak salah kami mengapresiasi Kiat Esemka dengan cara kami, yaitu menjadikan Kiat Esemka itu sebuah destinasi wisata edukasi,” kata Suharto.

Pihaknya mengaku, Asita akan serius dengan ide ini. Apalagi, sudah mendapat dukungan dari DPP Asita. Di mana, belum lama ini beberapa orang rombongan DPP Asita dari Medan, Padang dan Jakarta juga datang ke Solo untuk melihat produk Kiat Esemka, bahkan memesan mobil Kiat Esemka. “Jelas kami akan serius menjadikan industri Kiat Esemka sebagai destinasi baru. Ini tentunya akan memperkuat citra Kota Solo.

Publikasi yang luar biasa, tentunya akan membuat orang penasaran dan ingin melihat, produksinya seperti apa, kok bisa dibuat oleh anak-anak sekolah,” katanya. Jika selama ini kawasan industri di Solo yang sudah menjadi destinasi adalah pabrik tekstil, maka peluang munculnya industri otomotif untuk menjadi destinasi akan terbuka lebar.

Sementara itu, anggota Asita Solo pemilik Kia Tour, Edy Suryanto, juga mengatakan akan serius dengan peluang wisata edukasi tersebut. Bahkan, pihaknya mulai merancang sebuah MoU yang nanti akan dikerjasamakan dengan pihak-pihak yang bersangkutan. “Dalam waktu dekat tentunya kami akan mencoba menggagas sebuah MoU dengan yang bersangkutan, apakah dengan SMK 2, SMK 5, SMK Warga, Bengkel Kiat di Klaten atau Solo Techno Park (STP), agar kunjungan wisata itu diterima sebagai wisata edukasi.”

Memang, menurut dia, wisata ini belum bisa bergerak jika produknya belum siap. Tapi, potensi ini pun akan memberikan dampak ikutan atau multiplier effect, seperti ke tempat penginapan, membuka peluang kerja sebagai pemandu, dan sebagainya.

Ditambahkan Suharto, pasar untuk destinasi wisata ini diprediksi adalah sekolah-sekolah dari luar daerah. “Dan kami siap menjadi tenaga pemasarnya. Akan kami tawarkan tidak hanya melihat produknya, tapi juga proses pembuatannya dan sebagainya,” tandasnya.

JIBI/SOLOPOS/Hijriyah Al Wakhidah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya