SOLOPOS.COM - Beberapa saksi, termasuk Jessica Wongso (kanan), dalam rekonstruksi kasus tewasnya Wayan Mirna Salihin setelah minum kopi di Olivier Cafe. (Istimewa/Detik.com)

Es kopi berujung maut segera disidangkan. Salah satu senjata ayah Mirna di pengadilan adalah fakta pelayan yang menuang kopi di depan Jessica.

Solopos.com, JAKARTA — Ayah Wayan Mirna Salihin, Dermawan Salihin, menyambut baik kabar rampungnya berkas pemeriksaan tersangka Jessica Kumala Wongso. Dia sendiri siap untuk bersaksi dan membeberkan bukti-bukti yang menurutnya tidak dimiliki oleh kepolisian. Apa itu?

Promosi Desa BRILiaN 2024 Resmi Diluncurkan, Yuk Cek Syarat dan Ketentuannya

“Saya masih yakin dengan hukum, saya bersama jaksa akan melakukan penuntutan. Saya juga ada bukti lain yang tidak polisi miliki,” Dermawan di Studio TV One, Selasa (24/5/2016).

Salah satu dasar keyakinan Dermawan bahwa Jessica Kumala Wongso menjadi pembunuh Mirna adalah pengamatannya terhadap CCTV di Olivier Cafe. Di situ, ada aktivitas Jessica sebelum kedatangan Mirna dan Hani Boon ke kafe itu.

“Pertama, saya juga tidak ada praduga macam-macam [terhadap Jessica]. Tapi setelah kepolisian melihat dan menemukan hal yang mengejutkan itu, saya langsung bergegas ke warung kopi [Olivier Cafe], saya melihat CCTV, saya lihat terus. [ini] Sudah 4 bulan, itu mengejutkan, karena haqqul yakin ini pembunuhan yang direncanakan Jessica,” kata Dermawan.

Menurutnya, kasus ini gampang dibuktikan. Rekaman CCTV itu, kata Dermawan, menjadi dasar rekonstruksi yang digelar di Olivier Cafe beberapa waktu lalu. Seperti diketahui beberapa waktu lalu, rekonstruksi dibagi menjadi dua bagian. Bagian pertama berdasarkan versi Jessica, bagian kedua berdasarkan versi penyidik. “Tapi dia [pengacara Jessica] menolak [rekonstruksi berdasarkan CCTV] karena dia takut.”

Dermawan mengungkapkan fakta yang selama ini tak terungkap ke publik. Fakta itu adalah bahwa es kopi Vietnam tersebut dituangkan di meja di depan Jessica. “Kopi Vietnam dituang di depannya, di situ, depan posisi dia [Jessica] duduk. Itu dikurung paperbag,” ungkapnya.

Lalu, manakah bukti yang menunjukkan Jessica menuangkan racun ke kopi Mirna? “Dia buka tas, dia buka, ambil sesuatu, tapi tertutup oleh paperbag. Dia tahu, lalu jebret, ditutup [tasnya]. Gerakan ototnya ada,” katanya sambil menirukan gestur Jessica.

“Kalau ambil lipstik atau HP, dia pakai [setelah diambil] mestinya. Tapi ini kan enggak.”

Hal yang paling membuat Dermawan yakin adalah keterangan bahwa pegawai kafe tersebut menuangkan kopi setelah menggeser tiga paperbag besar di atas meja. “Yang nuang kopi itu ternyata geser dulu itu paperbag. [padahal] Pertama dia ngomong enggak sentuh, padahal dia [Jessica] geser itu gelas.”

Dengan diterimanya berkas kasus itu di Kejakti DKI Jakarta, Dermawan bersyukur. “Iya saya sudah tahu berkas tersebut p21, saya bersyukur Subhanallah, Alhamdulillah. Tuhan akan menunjukkan mana yang benar dan salah,” kata Darmawan saat dihubungi Detik, Kamis (26/5/2016).

Darmawan menegaskan, tak ada lagi kemungkinan pelaku lain selain Jessica dalam kasus pembunuhan anaknya. Semua petunjuk mengarah pada Jessica. “Dia yang memesankan minuman, anak saya juga mati di depan dia,” terang Darmawan.

Saat persidangan nanti, Darmawan akan membeberkan bukti-bukti bila diminta oleh hakim. Dia akan menunjukkan kebenaran terkait apa yang terjadi pada anaknya. “Tunggu saja nanti di persidangan saya akan tunjukkan kebenarannya. Saya terima kasih pada kejaksaan dan kepolisian yang mengusut kasus ini,” urainya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya