SOLOPOS.COM - Jessica Wongso di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (20/1/2016). Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum memeriksa Jessica terkait kematian Wayan Mirna Salihin yang meninggal dunia karena sianida dalam es kopi Vietnam yang diminumnya di Olivier Cafe Grand Indonesia. (JIBI/Solopos/Antara/dok)

Es kopi berujung maut yang membuat masa lalu Mirna, Jessica Wongso, dan Hani, di Australia, disorot. Daily Mail menyebutnya seperti novel Agatha Christie.

Solopos.com, JAKARTA — Kasus kematian Wayan Mirna Salihin, 27, setelah meminum es kopi Vietnamens di Olivier Cafe, Grand Indonesia Mall, 6 Januari 2016, menarik perhatian dunia. Bahkan, karena rumitnya dan banyaknya spekulasi yang belum terpecahkan, pemberitaan Daily Mail menyebut kasus ini mirip cerita dalam novel detektif karya Agatha Christie.

Promosi Mudah dan Praktis, Nasabah Bisa Bayar Zakat dan Sedekah Lewat BRImo

The curious case of the cyanide in the coffee could have come straight from the pages of an Agatha Christie whodunnit – and now Australian police have been asked to help solve the mystery [Kasus sianida dalam kopi ini bisa jadi datang dari cerita detektif Agatha Christie – dan polisi Australia dimintau batuan untuk memecahkan misteri itu],” tulis Richard Shears mengawali artikelnya untuk Daily Mail Australia yang diterbitkan pada Kamis (21/1/2016).

Sebutan novel Agatha Christie ini ditujukan untuk mengekspresikan misteri kasus ini yang belum terpecahkan. Meskipun berbagai asumsi bermunculan, termasuk di media sosial, polisi membantahnya, termasuk asumsi ada latar belakang hubungan asmara dan sebagainya.

Kasus ini menarik perhatian di Australia karena baik Mirna, Jessica Wongso, dan Hani, pernah sama-sama kuliah di Billy Blue College of Design, Sydney. Latar belakang kehidupan ketiganya di Sydney dan Melbourne inilah yang membuat Polda Metro Jaya mengontak Kepolisian Federal Australia untuk ikut menginvestigasi.

Ketiga perempuan muda ini bertemu di Olivier Cafe, Grand Indonesia Mall, Jakarta, 6 Januari lalu, dan menjadi geger karena kematian Mirna. Jessica menjadi salah satu fokus pemeriksaan polisi hingga menjalani 3 kali pemeriksaan. Selain dirinya, keluarga Mirna, Hani, dan pembantu Jessica, juga diperiksa. Baca juga: Diperintah Buang Celana, Pembantu Jessica “Diamankan” Polisi

Berdasarkan pemberitaan berbagai media, Jessica disebut-sebut bekerja di Australia setelah lulus kuliah pada 2008. Baru bulan lalu dia mendapatkan pekerjaan di Indonesia dan pulang ke Jakarta. Jessica sendiri membantah dirinya tahu soal sianida di kopi Mirna. Dia juga menyayangkan tudingan di media sosial yang memojokkan dirinya. Baca juga: Jessica: Saya Kecewa Sama Moralnya Orang Indonesia.

Di Facebook, muncul akun atas nama dirinya, Jessica Kumala Wongso. Akun ini hanya memperlihatkan aktivitas sejak 13 Januari 2016, atau satu pekan setelah kematian Mirna. Saat itu, akun tersebut mengupdate cover photo yang kemudian menjadi geger, yaitu gambar transkrip chatting antara Mirna dan Jessica pada 2 Januari 2016. Baca: Transkrip Pembicaraan Mirna-Jessica 2 Januari Beredar, Cari Dokter Umum di Grand Indonesia.

Pada hari yang sama, akun itu memasang foto profil yang mirip dengan wajah Jessica Wongso. Ada pula status yang menyebut, “yes i did it myself”.

Namun, Jessica sendiri menegaskan bahwa akun itu bukan miliknya. “Saya enggak punya Facebook, sejak 2012 saya tidak punya,” katanya kepada wartawan seusai diperiksa, Rabu (20/1/2016) malam.

Sebagian netizen juga meyakini akun ini palsu. Lalu, siapa yang membuat dan apa kepentingannya? Polisi masih menyelidiki kebenaran isi transkrip percakapan itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya