SOLOPOS.COM - Jessica Wongso di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (20/1/2016). Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum memeriksa Jessica terkait kematian Wayan Mirna Salihin yang meninggal dunia karena sianida dalam es kopi Vietnam yang diminumnya di Olivier Cafe Grand Indonesia. (JIBI/Solopos/Antara/dok)

Es kopi berujung maut sudah diwarnai kecurigaan terhadap Jessica sejak awal. Menurut Dermawan Salihin, Jessica bertindak aneh hari nahas itu.

Solopos.com, JAKARTA — Ayah Wayan Mirna Salihin, Dermawan Salihin, buka-bukaan tentang apa yang dilakukan Jessica Wongso sebelum kejadian es kopi berujung maut 6 Januari 2016. Ada fakta baru yang diungkap Dermawan, yaitu gestur Jessica saat melihat Mirna tergeletak tak bernyawa.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Dalam Indonesia Lawyer Club (ILC) TV One, Selasa (2/2/2016) malam, Dermawan berbicara panjang lebar mulai dari temuannya sesaat setelah kejadian hingga upayanya mencari informasi sendiri di kafe itu. Dia menemukan beberapa kejanggalan, di antaranya soal gestur Jessica.

“Dia dengan tenang nyamperin Mirna. Dia tenang, [padahal] Mirnanya meninggal. Karena Mirnanya sudah ngorok, saya pompa [napas buatan] yang keluar cuma angin doang, Jessica bilang, ‘Oh Mirna meninggal ya, cantik ya Mirna,’,” kata Dermawan menceritakan percakapan awalnya dengan Jessica di RS Abdi Waluyo 6 Januari 2016.

Dermawan mengaku belum pernah melihat Jessica sebelumnya. Saya tanya ‘lho ini anak siapa dia, belum pernah saya lihat’. Dia bilang, ‘saya jessica Om’. Saya tanya anak saya meninggal [habis] minum apa? Dia jawab, ‘kopi Vietnam Om’.”

Dermawan mengaku sudah yakin saat itu bahwa Mirna meninggal dunia karena racun. Ciri yang dia lihat saat itu adalah mulut Mirna yang berwarna hitam. “Saya tahu benar anak saya, anak saya mati diracun, intinya begitu. Saya tahu, mulutnya item,” ujarnya.

Setelah itu, Dermawan menyuruh salah satu menantunya untuk balik ke kafe dan membeli es kopi Vietnam seperti yang diminum Mirna. Sekitar 15 menit kemudian menantunya datang dan membawa kopi serupa. “Saya coba, enggak ada masalah.”

Dermawan pun mendatangi Jessica yang masih di lokasi itu. Di sinilah awal kecurigaannya pada perempuan 27 tahun itu. “Saya samperin dia, kayak orang panik.”

Saat itu, kata Dermawan, Jessica seperti orang kesulitan bernapas. “Saya tanya kamu ngapain? lalu dia bikin napas, ini kejadian sebenarnya. Ini sumpah demi Allah. Pak pengacara [Jessica] jangan bikin ini [buru-buru membantah] nih. ‘Jessica kenapa kamu?’ Saya kuatir dia kena juga,” katanya.

Baru setelah itu Jessica ditanya apa yang dia minum di kafe. “Ini anak saya mati minum kopi, kamu minum apa? Mineral Om. ‘Hani, kamu minum apa?’ Belum Om, orang dua-duanya diminum Jessica, ga tau apaan itu Om,” kata Dermawan menceritakan percakapannya dengan Jessica dan Hani.

Di luar dugaan, kata Dermawan, Jessica yang semula seperti sulit bernapas melompat-lompat. “kamu sakit ga sih?” tanya Dermawan. “Enggak, Om,” jawaba Jessica. “Ini anak kenapa ya kok rada aneh. Ini satu satunya yang saya perhatikan,” kata Dermawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya