SOLOPOS.COM - Jessica Wongso di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (20/1/2016). Penyidik Direktorat Reserse Kriminal Umum memeriksa Jessica terkait kematian Wayan Mirna Salihin yang meninggal dunia karena sianida dalam es kopi Vietnam yang diminumnya di Olivier Cafe Grand Indonesia. (JIBI/Solopos/Antara/dok)

Es kopi berujung maut masih mengundang tanda tanya besar soal motif si pelaku. Ayah Mirna sudah sejak awal mencurigai Jessica.

Solopos.com, JAKARTA — Ayah Wayan Mirna Salihin, 27, Dermawan Salihin, mengaku sejak awal sudah curiga dengan Jessica Kumalam Wongso yang kini menjadi tersangka. Namun, dia masih bingung dengan motif pembunuhan terhadap anaknya dengan menaruh racun sianida di kopi itu.

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

“Dari awal saya sudah ngomong, kan saya tanya dia, mulai curiga, ‘anak saya mati minum kopi yang kamu beliin, lalu kamu minum apa?’. Dia jawab ‘air mineral’. Oo, saya pikir bener,” kata Dermawan dalam wawancara dengan TV One di Jakarta, Senin (1/2/2016).

Kecurigaan berawal saat Dermawan bertanya kepada pegawai Olivier Cafe dan melihat daftar bon minuman yang dipesan Jessica pada 6 Januari 2016 lalu. Bon itu menunjukkan Jessica memesan kopi dan cocktail.

“Saya tanya ke kopinya, bonnya, tapi itu cuma saya pendam. Kalau nuduh kan saya suuzan. Alhamdulillah, Allah Maha Besar, akhirnya ada petunjuk kan. Minuman itu dua coktail diminum si J, anak saya minum apa? kopi. Lho, katanya sakit mag, kok minum alkohol?” kata Dermawan keheranan.

Dermawan juga kembali mempertanyakan klaim persahabatan Jessica dengan Mirna. Dia tidak pernah melihat Jessica sebelum bertemu di rumah sakit saat Mirna meninggal dunia. Baca juga: CCTV-Alat Bukti Vs Alibi Jessica, Kompolnas Sebut Polisi Harus Siap Praperadilan.

“Saya belum pernah kenal, ini anak siapa sih? Dulu saya pernah ketemu teman-temannya Mirna, ada semua, cuma dia [Jessica] yang enggak ada, Hani juga ada. Nah, ini kalau di persidangan itu, ini bisa ditanyakann anak siapa sih?” ujarnya.

Ayah Mirna ini juga mempertanyakan itikad baik Jessica setelah kematian anaknya. Menurutnya, jika Jessica benar-benar merasa tidak bersalah, seharusnya perempuan 27 tahun itu mendekatinya untuk bekerja sama mencari pelakunya.

“Kalau dia enggak bersalah, dia dekati saya dong, kita cari siapa pelakunya. Boro-boro, sekalipun enggak pernah datang. Kalau enggak ditelepon si kembar [saudara kembar Mirna], [Jessica] enggak pernah datang. Dia enggak pernah datang, malah pencitraan dari TV ke TV,” tanyanya.

“Menurut Pak Edi Hasibuan [Komisioner Kompolnas], ada gerakan-gerakan yang dia lihat di CCTV, ini gerak-gerik, ngapain?” kata dia.

Dermawan bingung dengan motif pembunuhan anaknya. “Saya sendiri sama keluarga bingung, anak baik seperti itu, temannya ribuan, dia memang orang keras betul. Kalau dia [Jessica] salah ngomong, atau gimana, lalu Si J itu tersinggung? [saya tidak tahu]”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya