SOLOPOS.COM - Beberapa saksi, termasuk Jessica Wongso (kanan), dalam rekonstruksi kasus tewasnya Wayan Mirna Salihin setelah minum kopi di Olivier Cafe. (Istimewa/Detik.com)

Es kopi berujung maut segera terpecahkan. Polisi siap menggelar ekspose dan penetapan tersangka pembunuh Mirna.

Solopos.com, JAKARTA — Penyidikan kasus kematian Wayan Mirna Salihin, 27, yang diduga kuat diracun sianida di Olivier Cafe, Grand Indonesia Mall, Jakarta Pusat, semakin mengerucut. Alat bukti terkait kasus tersebut pun sudah kuat dan siap untuk digelar penetapan tersangka.

Promosi Jelang Lebaran, BRI Imbau Nasabah Tetap Waspada Modus Penipuan Online

“Alat bukti sudah kuat. Dari minimal dua alat bukti yang harus dikantongi, kami bahkan sudah memiliki 4 alat bukti,” ujar Direktur Reskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol. Krishna Murti saat berbincang dengan Detik di sebuah kafetaria di kawasan Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (24/1/2016).

Dengan dimilikinya empat alat bukti tersebut, penyidik Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya segera mengekspose perkara tersebut di kejaksaan. “Nanti kalau dari hasil ekspose, kejaksaan ada yang kurang lengkap kita tambahkan kemudian kita gelar lagi, tapi kalau kejaksaan sudah oke, kita baru gelar untuk penetapan tersangkanya,” jelas Krishna.

Terkait empat alat bukti yang telah dimiliki oleh penyidik, Krishna Murti menyebutkan alat bukti itu adalah keterangan saksi, keterangan ahli, dokumen, serta petunjuk. “Keterangan tersangka atau terdakwa kalau di persidangan, kita abaikan. Karena nilainya pun paling lemah keterangan tersangka atau terdakwa ini,” ucapnya.

Sejauh ini, pihak kepolisian telah memeriksa belasan saksi terkait kasus tersebut, di antaranya karyawan kafe, keluarga Mirna, suami Mirna dan teman-teman Mirna. Terakhir, polisi masih mencari barang bukti lain berupa celana Jessica Wongso yang dibuang oleh pembantunya karena sobek.

Polisi yakin petunjuk tentang asal usul sianida dalam kopi Wayan Mirna Salihin bisa ditemukan. Meskipun sianida merupakan zat yang mudah larut dalam air, zat itu bisa ditelusuri meskipun sulit. Alasan itu pula yang membuat celana Jessica Wongso yang hilang, penting untuk ditemukan.

Kepala Laboratorium DNA RS Polri, AKBP Putut Cahyo Widodo, dalam Apa Kabar Indonesia Malam TV One, Jumat malam, mengatakan setiap pelaku pasti meninggalkan jejak. Tanpa mengaitkannya dengan celana Jessica, dia mengakui bekas sianida bisa dilacak. Baca juga: Heboh Facebook “Jessica” dan Kematian Mirna Mirip Novel Agatha Christie.

“Kalau saya mengantongi rokok di sini, pasti ada bekasnya. Misalnya kalau sudah dicuci, tingkat kesulitannya lebih tinggi, tapi kita berharap masih ada [bekasnya],” katanya, Jumat malam. Namun selain celana Jessica, polisi telah mengumpulkan sejumlah barang bukti dan alat bukti lain, termasuk keterangan saksi ahli–yang menurut Krishna–bisa “menghidupkan” barang bukti tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya