SOLOPOS.COM - Ilustrasi barak pengungsian bahaya erupsi Gunung Merapi di Sleman. (Harian Jogja-Hafit Yudi Suprobo)

Solopos.com, SLEMAN -- Pemerintah Kecamatan Turi menyiapkan tiga barak pengungsian untuk menampung warga dalam upaya mengantisipasi potensi bencana Gunung Merapi.

Tiga barak pengungsian terdiri dari dua barak pengungsian yang berada di desa Girikerto, Turi, Sleman. Sedangkan, satu barak pengungsian berada di desa Wonokerto, Turi, Sleman.

Promosi BRI Peduli Ini Sekolahku, Wujud Nyata Komitmen BRI Bagi Kemajuan Pendidikan

Camat Turi, Subagyo mengatakan jika tiga barak pengungsian disiapkan bagi warga untuk mengungsi jika skala ancaman bahaya Gunung Merapi mengalami perkembangan. Sehingga, proses evakuasi kepada warga harus dilakukan.

"Barak pengungsian ada tiga Girikerto ada dua barak pengungsian, sedangkan di Wonokerto ada satu barak pengungsian. Tidak hanya barak pengungsian, kami juga siapkan sejumlah sekolah sebagai barak pengungsian jika seandainya nanti harus dilakukan evakuasi," ujar Camat Turi, Subagyo, saat dikonfirmasi pada Jumat (8/1/2021).

Kapasitas per barak pengungsian bahaya Merapi di Turi, Sleman harus mengalami penyusutan imbas penerapan protokol pencegahan penularan Covid-19. Barak yang tadinya mampu menampung sekitar 300 orang, akhirnya hanya mampu menampung sekitar 150 orang.

"Penerapan protokol kesehatan pencegahan penularan Covid-19 akhirnya kapasitas hanya tinggal separuhnya, sekitar 150 orang. Untuk penyekatan (bilik) sudah kami lakukan di barak pengungsian. Untuk barak pengungsian di SD belum kita lakukan penyekatan," sambung Subagyo.

Dua Hari Terakhir Merapi Puluhan Kali Muntahkan Lava Pijar, Status Masih Siaga

Sejumlah Padukuhan

Berdasarkan catatan dari pemerintah kecamatan Turi, Sleman, terdapat dua desa yang berada paling dekat dengan puncak Gunung Merapi. Yakni Desa Girikerto yang berada di radius sekitar tujuh kilometer. Sedangkan, Desa Wonokerto berada dalam radius sekitar 10 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

Di Desa Girikerto terdapat sejumlah padukuhan yang berpotensi terkena dampak bencana. Apabila skala ancaman bahaya Gunung Merapi mengalami perkembangan signifikan. Diantaranya, padukuhan Ngandong Tritis yang dihuni sebanyak 461 jiwa. Terdiri dari laki-laki sebanyak 241 orang dan perempuan sebanyak 220 orang. Padukuhan Nganggring dihuni sebanyak 856 jiwa terdiri dari laki-laki sebanyak 424 orang dan perempuan sebanyak 432 orang.

Sementara itu, di desa Wonokerto juga terdapat sejumlah padukuhan yang berpotensi terkena dampak bencana. Yakni padukuhan Tunggularum, dihuni sebanyak 707 jiwa. Padukuhan Gondoarum dihuni 550 jiwa. Padukuhan Sempu dihuni 1.078 jiwa. Terakhir, Padukuhan Manggungsari dihuni sebanyak 656 jiwa.

43 Napi LP Kedungpane Dipindah ke Nusakambangan, Ada Apa Ya?

Lebih lanjut, upaya kesiapsiagaan masyarakat maupun relawan, pemerintah kecamatan Turi, Sleman dan aparat TNI Polri mulai aktif kembali. Yakni dalam melakukan pengawasan terhadap kondisi Gunung Merapi sejak BPPTKG menyatakan kenaikan status menjadi siaga level III. Terlebih, arah luncuran material Gunung Merapi juga dominan menuju ke arah barat daya. Meskipun, upaya evakuasi warga belum dilakukan.

"Kami sudah punya data berapa orang yang masuk dalam kategori kelompok rentan. Bagi kelompok rentan nanti skenarionya akan diturunkan terlebih dahulu. Kemudian kami lihat situasi dan kondisi, jika memang semua penduduk harus mengungsi ya nanti baru menyusul penduduk lainnya," terang Subagyo.

Kelompok Rentan

Subagyo menegaskan jika kepanikan warga juga tetap diperhatikan oleh pemerintah kecamatan Turi, Sleman. Bagi warga yang memang khawatir terhadap aktivitas Gunung Merapi dan secara swadaya hendak mengungsi, pihaknya juga tetap memfasilitasi hal tersebut. Artinya, warga diperbolehkan untuk mengungsi.

"Kalau warga panik ya nanti tetap kita ungsikan, tapi kan situasi sampai saat ini masih mandali, walaupun kalau malam itu sering terjadi luncuran material Gunung Merapi. Warga sudah siap siaga dan kami siap turunkan ke bawah sewaktu-waktu," pungkasnya.

Pantau Gunung Merapi Secara Live, di Akun Youtube Ini

Kepala BPBD Sleman Joko Supriyanto sebelumnya menegaskan jika status Gunung Merapi yang berada pada siaga level III membuat pihaknya belum melakukan upaya evakuasi bagi warga yang berada di sisi barat daya Gunung Merapi, dalam hal ini wilayah Pakem dan Turi.

"Belum ada [evakuasi], karena kan baru siaga level III. Sehingga hanya kelompok rentan yang dilakukan evakuasi yang berada di jarak bahaya Gunung Merapi yakni radius lima kilometer. Itupun hanya kelompok rentan, bukan semuanya," ungkapnya.

Joko mengatakan BPBD Sleman sendiri telah menyiapkan sebanyak 12 barak pengungsian bagi warga yang terdampak bencana Gunung Merapi. Semua barak sudah dilakukan penyesuaian dengan standar penerapan protokol pencegahan penularan Covid-19.

Lebih lanjut, 12 barak yang disiapkan oleh BPBD Kabupaten Sleman di tiga wilayah yakni Kecamatan Cangkringan, Pakem, dan Turi sendiri diantaranya barak Gayam, Kiaran, Brayut, Plosokerep, Girikerto, Purwobinangun, Pondokrejo, Umbulmartani, dan Tirtomartani, PNPM di dekat balai desa Glagaharjo, dan Koripan, dan Pandanpuro. Barak yang dikelola oleh BPBD itu berada sekitar lebih dari 10 kilometer dari puncak Gunung Merapi.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya