SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JAKARTA–Kamis sore lalu waktu AS, Facebook resmi menawarkan sahamnya ke publik melalui IPO atau Penawaran Saham Perdana atau go public.

Harga saham yang ditawarkan adalah US$38, sementara nilai kapitalisasi saham yang dibidik US$104 miliar.

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

Keesokan harinya, Jumat waktu AS, saham Facebook diperdagangkan untuk pertama kalinya di bursa Nasdaq yang khusus memperjualbelikan saham-saham teknologi.

Sang pendiri jejaring sosial Mark Zuckerberg, karyawan Facebook dan investor lantas kebanjiran uang. Milyarde-milyarder baru tercipta.
Tapi apa artinya Facebook pasca go public bagi penggunanya? Apakah kepublikan Facebook mempengaruhi penggunanya?

Dalam laman koran US News and World Report, konsultan keuangan AS, Dough Roller, mengemukakan empat dampak Facebook pasca go public terhadap pengguna.

1. Banyak iklan
Selama ini Facebook diuntungkan oleh iklan. Setelah menjadi perusahaan publik, manajemen Facebook akan ditekan pers dan investor untuk terus memburu untung. Saat bersamaan valuasi IPO-nya yang hebat, menuntut pertumbuhan fenomenal pendapatan dan laba bersih Facebook.
Facebook memang jago dalam hal diversifikasi pendapatan, tapi yang pasti Facebook akan memperkuat pendapatan iklan. Google menjadi contoh sukses untuk ini.

Siapa pun yang menggunakan mesin pencari ini mesti tahu bahwa Google menempelkan iklan berbayar di atas hasil pencarian sekaligus hak cipta atas hasil pencarian.
Yang tidak Anda sadari, jumlah pengiklan di Google melonjak dari tahun ke tahun begitu Google dipaksa terus bertumbuh.
Belum ada yang tahu seberapa besar pertumbuhan iklan akan berdampak pada pengguna Facebook, tapi komersialisasi pada laman Facebook akan kian banyak.

2. Iklan mobile
Seiring pertumbuhan pasar ponsel pintar dan tablet, semakin banyak pengguna Internet yang memilih mobile.

Ini bermasalah bagi Facebook karena Facebook tak bisa menarik keuntungan dari mobile. Facebook diperkirakan akan memperkenalkan iklan pada platform mobile-nya.

Facebook akan sedaya upaya menarik keuntungan dari platform mobile-nya.  Jika itu baik, akan menambah kemanfaatan bagi pengguna, tapi jika gagal tumpahan iklan hanya akan mengganggu pengguna.

3. Privasi melonggar
Telah banyak ditulis soal IPO Facebook dan privasi penggunanya. Tapi orang tak tahu persisnya. Bagaimana atau mengapa menjadi milik publik akan mempengaruhi privasi pengguna?

Jawabnya sederhana: pendapatan iklan!
Google untung dari apa yang orang cari dari mesin pencari itu. Jika orang mencari sepatu joging “Nike Zoom Ja Fly”, Google bisa menempeli iklan pada pencarian itu.

Google mesin pencari, tapi Facebook kan bukan.  Google untung karena mengetahui kapan tepatnya orang mencari sesuatu. Mungkin ini yang membuat Google berpendapatan tujuh kali lebih besar ketimbang Facebook.

Google untung sekitar US$9,52 per bulan dari setiap pengguna, sementara Facebook hanya untung US$1,32 per bulan per user.
Ini jelas masalah besar bagi Facebook dan salah satu solusinya adalah memperkuat platform iklan.

Untuk mewujudkan itu Facebook mesti memperbanyak data pengguna. Jika ini dilakukan benar, maka hasilnya akan positif bagi pengguna, tapi jika tidak akan menjadi bencana.

4. Serbuan ‘konten kelolaan Facebook’ (Facebook-generated content)
Berbeda dari umumnya ‘konten kelolaan pengguna’ (USG), konten kelolaan Facebook memiliki potensi luar biasa jika dikelola dengan benar.
Saat ini pun Facebook dimakmurkan oleh data yang sebagian besar belum dimanfaatkan.

Facebook mungkin akan memasuki pasar yang sedang didominasi Groupon, Craigslist dan Yelp, dengan cara yang tak bisa dilakukan perusahan lain. Dan Facebook cuma perlu memanfaatkan informasi dari sekitar 900 juta laman penggunanya.

Jika ini dilakukan dengan cara yang membuat hidup penggunanya lebih baik tanpa privasinya tergerus, maka potensinya benar-benar tak berbatas. Tapi jika tidak, hanya akan membuat orang kian meragukan kebijakan privasi Facebook. (Antara/nj)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya