Emmanuel Macron akan menjadi presiden termuda Prancis sejak era Napoleon Bonaparte.
Solopos.com, PARIS – Emmanuel Macron memenangi pemilihan presiden Prancis, Minggu (7/5/2017) waktu setempat. Ia berhasil menggulingkan lawannya Marine Le Pen. Macron yang kini berusia 39 tahun akan menjadi pemimpin muda di Prancis sejak era Napoleon Bonaparte.
Promosi BRI Sukses Jual SBN SR020 hingga Tembus Rp1,5 Triliun
Macron diketahui pernah dua tahun menjadi menteri luar negeri Presiden Francois Hollande.
Kemenangan Macron disambut histeria rakyat Prancis. Mereka yang dahaga dengan hadirnya perubahan generasi pemimpin dalam politik Prancis yang selama bertahun-tahun terus diisi wajah-wajah lama.
Dilansir Antara dari Reuters, Senin (8/5/2017), Macron akan menjadi pemimpin paling muda di antara para pemimpin Kelompok G7. Dia disandingkan dengan pemimpin muda Barat baik di masa lalu maupun sekarang, mulai PM Kanada Justin Trudeau sampai mantan PM Inggris Tony Blair dan bahkan mendiang presiden Amerika Serikat John F. Kennedy.
Kemenangan 66 persen suara atas Marine Le Pen yang hanya 34 persen, diselimuti oleh tingginya angka golput yang mencapai 25 persen yang merupakan paling tinggi dalam seabad ini. Itu ditambah dengan 11 persen kotak suara hilang atau rusak selama pilpres kemarin.
Kebanyakan warga yang enggan memilih adalah para pendukung pemimpin kubu kiri ekstrem Jean-Luc Melenchon yang berpandangan mirip dengan Le Pen karena sama-sama anti Uni Eropa dan anti globalisasi.
Melenchon hanya meraih 19 persen pada Pilpres putaran pertama, dan dia menolak mengalihkan dukungan kepada Macron yang bersama Le Pen maju ke putaran kedua.