SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO--Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Soloraya meminta tambahan alokasi elpiji 3 kilogram sebanyak 100% dari alokasi harian normal.

Permintaan tambahan alokasi itu dikirim ke PT Pertamina, Senin (13/5/2013) pagi dan diharapkan pada Selasa (14/5/2013)  sudah bisa direalisasikan, dengan masa penggelontoran dua hari. Permintaan penambahan alokasi ini menindaklanjuti kelangkaan elpiji 3 kilogram di lapangan sepekan terakhir.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Hari ini surat penambahan alokasi sebesar 100% itu sudah kami kirim ke Pertamina. Memang setelah kami cek ke lapangan, kondisinya memang banyak yang habis. Sementara, analisis kami karena kenaikan permintaan dan adanya hari libur pada Kamis (9/5/2013) lalu,” kata Kabid Elpiji 3 Kilogram Hiswana Migas Soloraya, Budi Prasetyo, saat ditemui wartawan, di ruang kerjanya, Senin.

Di satu sisi, Hiswana Migas juga menganalisis bahwa meningkatnya konsumsi elpiji 3 kilogram yang sampai berdampak pada kelangkaan pasokan di lapangan, juga disebabkan karena saat ini ada pengalokasian untuk elpiji 12 kilogram.  Kabid Elpiji 12 Kilogram Hiswana Migas Soloraya, Tien Suprapto, menjelaskan mulai Februari hingga saat ini penyaluran elpiji 12 kilogram tidak lagi dibebaskan seperti sebelumnya.

“Sekarang itu ada alokasi untuk masing-masing agen. Jadi tidak bebas seperti tahun lalu. Mungkin, di saat ada peningkatan konsumsi, ketika yang 12 kilogram ini habis, maka akhirnya banyak yang beli 3 kilogram,” jelas Tien, pada kesempatan yang sama.

Dia mengatakan, pada bulan Februari alokasi elpiji 12 kilogram di Soloraya berkisar 119.000 tabung per bulan, Maret 122.000 tabung per bulan dan April 124.000 tabung per bulan. Baik Budi maupun Tien sepakat bahwa ada kondisi yang rancu pada sistem distribusi elpiji 3 kilogram dan 12 kilogram.

“Dulu, waktu awal konversi minyak tanah ke gas banyak yang migrasi ke elpiji 3 kilogram. Sekarang, elpiji 3 kilogram langka, banyak yang beralih lagi ke elpiji 12 kilogram, padahal yang  12 kilogram juga sudah dialokasi,” kata Tien.

Dengan kondisi ini, Tien melanjutkan bahwa pihaknya juga tentu akan meminta tambahan alokasi untuk elpiji 12 kilogram. Mengenai permintaan tambahan alokasi harian elpiji 3 kilogram sebanyak 100%, Budi menegaskan bahwa Selasa dan Rabu ini pihak Hiswana Migas akan memantau kembali bagaimana pengaruhnya di lapangan.

“Kalau memang nanti masih banyak yang kesulitan, ya tentunya kami harus bicara dengan pihak Pertamina. Nanti akan kami pantau, pagi dari agen kami kirim ke pangkalan, langsung akan kami cek di pengecer dan pangkalan pada siang harinya.”

Menanggapi keluhan kalangan pengecer yang pasokannya dikurangi Budi menegaskan bahwa sejauh ini pasokan elpiji dari agen ke pangkalan tidak pernah dikurangi dan tetap sesuai kontrak. “Bisa jadi konsumen sudah menyerbu ke pangkalan, karena di pengecer takut tidak kebagian.”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya