SOLOPOS.COM - Ilustrasi pengisian elpiji 3 kg di depo Pertamina (Paulus Tandi Bone/JIBI/Bisnis)

Elpiji bersubsidi Solo ditambah pasokannya namun malah merembes ke daerah lain. Pemkot pun meminta tambahan alokasi elpiji melon.

Solopos.com, SOLO – Jatah elpiji 3 kilogram (kg) Solo disinyalir merembes ke daerah lain. Oleh karena itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo mengajukan penambahan jatah alokasi gas melon untuk antisipasi kekurangan stok.

Promosi BRI Dipercaya Sediakan Banknotes untuk Living Cost Jemaah Haji 2024

Wakil Ketua Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Solo, Ismet Inono, menyampaikan berdasarkan temuan di lapangan, jatah elpiji 3 kg Solo merembes ke daerah lain meski jumlahnya tidak banyak.

Bocornya alokasi bahan bakar rumah tangga subsidi ini biasanya terjadi di daerah perbatasan mengingat distribusi yang dilakukan saat ini masih terbuka.

Selain itu, disparitas harga yang tinggi antara elpiji 3 kg dengan 12 kg yang mencapai 7,6 kali lipat juga bisa menyebabkan adanya migrasi konsumen.

Dia menyampaikan harga elpiji 3 kg di tingkat pengecer rata-rata Rp17.750/tabung sedangkan elpiji 12 kg mencapai Rp145.000/tabung-Rp148.000/tabung. Hal ini menyebabkan konsumsi gas melon meningkat.

“Kami mengusulkan penyaluran sistem tertutup dengan menggunakan kartu karena Pemkot Solo memiliki data masyarakat kurang mampu. Data ini diperoleh dari data PKMS [Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Surakarta]. Namun di lapangan hal tersebut sulit dilakukan,” ungkap Ismet kepada wartawan seusai rapat TPID di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Solo, Selasa (10/3/2015).

Dia menyampaikan sebelumnya Solo sudah pernah menjadi pilot project penerapan distribusi elpiji 3 kg dengan sistem kartu.

Namun hal tersebut tidak berhasil karena kurangnya kedisiplinan masyarakat dalam menyimpan kartu sehingga menjadi beban administrasi bagi pengelola.

Oleh karena itu, pihaknya mengusulkan adanya penambahan alokasi bahan bakar rumah tangga subsidi ini. Hal tersebut untuk mengantisipasi kelangkaan elpiji 3 kg di Kota Bengawan meski kondisi pasokan saat ini cenderung normal.

Perwakilan External Relation Pertamina Operation Region (MOR) IV Jateng-DIY, Reno Fridaryanto, menyebutkan selama ini penambahan alokasi elpiji 3 kg selalu dilakukan mengingat hingga awal Maret ini belum ada alokasi baru penyaluran elpiji 3 kg di tahun ini.

Seperti halnya yang dilakukan pada Maret ini sudah ada penambahan pasokan elpiji 3 kg sebanyak 200% dari alokasi harian.

“Penambahan selalu dilakukan hingga nanti alokasi elpiji 3 kg dari pemerintah sudah keluar. Jumlah penambahan elpiji 3 kg di masing-masing bulan berbeda, menyesuaikan kebutuhan dan kondisi daerah,” jelasnya.

Sementara itu, Ketua Bidang (Kabid) Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Soloraya, Budi Prasetyo, mengatakan siap menyalurkan jumlah elpiji 3 kg yang telah ditentukan.

Namun terkait penambahan pangkalan, dia mengatakan di Solo hingga saat ini belum ada penambahan karena dinilai sudah mampu mencakup seluruh wilayah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya