SOLOPOS.COM - Foto ilustrasi gas elpiji 3 kilogram (JIBI/Harian Jogja/Bisnis Indonesia)

Foto ilustrasi gas elpiji 3 kilogram (JIBI/Harian Jogja/Bisnis Indonesia)

Harianjogja.com, JOGJA—Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) DIY mengusulkan agar harga eceran tertinggi (HET) elpiji 3 kilogram naik menjadi Rp14.000 dari batas atas harga sebelumnya Rp12.750.

Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global

Ketua II Hiswana Migas DIY, Yos Widihapsoro mengatakan sejak sekitar enam tahun lalu, HET elpiji belum pernah mengalami penyesuaian. Padahal sejak BBM naik semua komponen juga ikut naik. Kondisi tersebut dirasa memberatkan para agen.

“Sejak BBM naik hampir semua komponen mengalami kenaikan mulai dari kendaraan, spare part, gaji pegawai dan banyak komponen lainnya yang telah terpengaruh,” ujar dia, Rabu (21/8/2013).

Menurut Yos, sejak naiknya berbagai komponen tersebut, para agen terpaksa mengurangi margin untuk menutup biaya operasional. Selain itu, pada harga lama, masih belum termasuk tambahan komponen yang diinstruksikan oleh pemerintah. Misalnya, imbauan menggunakan plastik wrap untuk segel elpiji 3 kilogram.

“Tambahan wrap untuk segel masih belum masuk hitungan dalam harga Rp12.750 itu. Dengan harga tersebut, pengurangan margin yang dialami para agen cukup signifikan,” kata dia.

Ia menambahkan, usulan kenaikan harga tersebut telah disampaikan ke Pemda DIY. Namun hingga saat ini masih belum ada keputusan karena harus menunggu keputusan dari pusat. Pihaknya berharap September nanti, kenaikan HET tersebut dapat terlaksana.

“Dengan harga yang sekarang sudah berat, agen juga sudah keberatan. Harapannya bulan depan sudah bisa naik,” ujar Yos.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya