Eks Pimred Playboy tidur di kasur lipat LP Cipinang

Jakarta–Mantan pemimpin redaksi (Pimred) majalah Playboy, Erwin Arnada, mulai menjalani hukuman di LP Cipinang, Jakarta. Erwin diperlakukan sama seperti narapidana lainny.

“Baru saja masuk sel. Yang bersangkutan tidur di kasur lipat yang kita sediakan,” ujar kepala pengamanan LP Cipinang, Tonny Nainggolan, kepada detikcom, Sabtu (9/10).

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Tonny menuturkan, Erwin sudah tiba di LP Cipinang sejak pukul 17.50 WIB sore tadi. Namun demikian, Erwin harus melewati administrasi dan persiapan selnya.

“Karena beliau masih baru saja masuk tahanan jadi harus kita siapkan peralatan tidurnya,” papar Tonny.

Erwin sempat akan dimasukkan ke sel khusus napi yang sakit. Namun demikian, karena yang bersangkutan tidak mengalami sakit menular, akhirnya ditempatkan di sel umum.

“Pak Erwin sakit ginjal, tapi karantina hanya untuk yang sakit menular,” terang Tonny.

Usai menandatangani berkas-berkas eksekusinya di Kantor Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan, Erwin masuk ke mobil tahanan. Mobil pun langsung melesat menuju LP Cipinang.

“Sebagai warga negara yang baik, saya sukarela penuhi panggilan eksekusi Kejaksaan. Bahkan sejak April 2006, saya sudah kooperatif. Sekarang semua saya serahkan ke pengacara saya. Saya berterimakasih telah beliau dampingi,” ujar Erwin.

Sebelumnya, penangkapan paksa Erwin sudah ditandatangani Kepala Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan M Yusuf dalam Surat Perintah Nomor 160.1.14/Euh.2/10/2010. Meski demikian status Erwin belum dinyatakan buron. Kejaksaan akan melakukan upaya paksa terlebih dahulu.

Kuasa hukum Erwin, Todung Mulya Lubis pernah mengatakan Dewan Pers akan dilibatkan dalam perkara yang masih terkait produk jurnalistik ini. Kejari Jaksel telah memberikan waktu sampai Kamis 7 Oktober 2010 pukul 17.00 WIB bagi Erwin untuk menyerahkan diri.

Namun, hingga tenggat waktu ini, Erwin tak juga kunjung hadir di kantor kejaksaan. Akhirnya, Kepala Kejaksaan Jakarta Selatan Yusuf meneken surat upaya paksa bagi Erwin.

Erwin berjanji untuk menyerahkan diri pada 7 Oktober lalu. Namun, hingga malam hari Erwin tak kunjung menampakkan diri di Kejari Jaksel. Namun, sahabat dekat Erwin, I Gusti Ngurah Artha mengungkapkan, jika Erwin memang masih berada di Bali.

dtc/nad