SOLOPOS.COM - Ular taipan paling mematikan di dunia (Istimewa)

Solopos.com, SOLO – Ketua Umum Exalos Indonesia Janu Wahyu Widodo mengungkapkan di Indonesia ada 349 jenis ular di mana 15 persennya berkategori berbisa tinggi dan mematikan.

Sedangkan 85 persen ular yang hidup di Indonesia tidak berbahaya bagi manusia yaitu ular yang tidak berbisa, berbisa rendah dan berbisa menengah.

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

Menurutnya, ular berbisa tinggi dan mematikan itu di antaranya king cobra, kobra, ular hijau ekor merah, welang, weling dan lain-lain.

“Ciri-ciri khusus ular berbisa tinggi itu taringnya ada di depan baik yang tetap maupun lipat,” katanya kepada Solopos.com, Sabtu (23/12/2022).

Baca Juga: Doa Panji Petualang untuk Alprih Priyono: Allahumagfirlahu, Lahul Faatihah

Berikut daftar 10 ular berbisa tinggi dan mematikan yang hidup di Indonesia

1. Ular Taipan

Ular taipan lebih banyak dijumpai di Papua sehingga disebut juga dengan nama ular cokelat Papua.

Ular taipan merupakan ular yang sangat berbisa.

Para ahli bahkan menempatkan ular taipan dengan panjang maksimal dua meter ini sebagai ular dengan bisa paling mematikan nomor 1 di dunia.

Baca Juga: Exalos Gunungkidul Evakuasi 10 Ular Hijau Ekor Merah dari Perkampungan

Bisanya lebih dahsyat dari Black Mamba.

“Kalau bertemu dengan ular ini di alam, jauhi atau hindari, karena risikonya meninggal dunia jika terkena gigitan. Saya harap dengan mengenal ular-uar berbisa, kita bisa waspada,” pungkas Panji.

2. Ular Death Edder

Ular Death Edder merupakan ular paling berbisa dan mematikan kedua di Indonesia dan ketiga di dunia.

Ular dengan corak abu-abu dan garis putih ini disebut memiliki bisa yang 10 kali lebih kuat dari kobra.

ular death edder (Istimewa)

Ular dengan ukuran maksimal 45 centimeter ini memiliki karakter yang mirip dengan ular gibug, yakni jarang bergerak atau lebih sering berdiam menunggu mangsanya lewat.

Jika ada mangsa atau manusia yang melintas di depannya, ular ini langsung mengigit dan menyuntikkan racun.

3. Ular Hijau Ekor Merah

Ular jenis ini banyak dijumpai di pohon-pohon yang berwarna hijau.

Ular hijau ekor merah termasuk dalam keluarga viper.

exalos panen ular hijau ekor merah
Sepuluh ekor ular hijau ekor merah dievakuasi dari perkampungan warga Dusun Kare, Kelurahan Sumberejo, Kecamatan Samin, Gunungkidul, DI Yogyakarta, Senin (19/12/2022) malam. (Ist/Exalos Indonesia)

Sesuai dengan namanya, ular ini memiliki cir khas kulit berwarna hijau dengan warna merah di bagian ekornya.

Ular dengan panjang maksimal 45 centimeter ini memiliki taring panjang berukuran kecil untuk menyuntikkan bisa pada makhluk yang digigitnya.

Baca Juga: Benarkah Panji Kebal Bisa Ular, Ini Pendapat Ketum Exalos Indonesia

“Meski taringnya kecil ular hijau ekor merah dapat menyuntikkan bisa dengan jumlah banyak sehingga berbahaya bagi manusia,” ujar pawang ular terkenal, Muhammad Panji alias Panji Petualang, dikutip Solopos.com dari salah satu video di kanal Youtube-nya, Minggu (24/12/2022).

4. Kobra Jawa

Orang kerap menganggap kobra ini sama dengan king kobra padahal berbeda.

Ular kobra Jawa ini kerap dijumpai di sekitar lingkungan penduduk.

Rata-rata berwarna hitam dengan ciri khusus yakni kepala yang bisa mengembang menyerupai sendok.

“Orang Jawa menganggap ular hijau lebih mematikan dibandingkan kobra Jawa padahal tidak. Justru ular kobra Jawa ini lebih mematikan dibandingkan ular hijau ekor merah,” ujar Ketum Exalos Indonesia, Janu Wahyu Widodo, Minggu.

Baca Juga: Benarkah Panji Kebal Bisa Ular, Ini Pendapat Ketum Exalos Indonesia

Kobra Jawa memiliki keunikan yakni pada taringnya terdapat dua lubang.

Selain menyuntikkan bisa melalui gigitan, ular ini juga bisa menyemburkan bisa sampai sejauh dua meter.

Jika semburan bisa ular ini mengenai mata, maka akan mengakibatkan iritasi dengan rasa perih yang hebat.

Kemampuan menyemburkan bisa ini yang membedakannya dengan king kobra selain tentang jenis makanan dan ukuran.

5. Ular Tanah atau Gibug

Kasus orang meninggal karena digigit ular tanah atau gibug ini beberapa kali terjadi.

Karena berada di tanah dan tidak gesit, ular gibug dijuluki si ranjau darat.



Ular gibug memiliki karakter yang tidak agresif bahkan cenderung diam di posisinya di antara semak belukar.

Namun ia akan mematuk jika ada makhluk asing yang melintas di dekatnya atau malah menginjaknya.

Baca Juga: Eks Asisten Meninggal dan Cerita tentang Panji Petualang Kebal Bisa Ular

Sama dengan ular hijau ekor merah, ular gibug juga masuk dalam keluarga viper.

Kasus gigitan pada manusia umumnya terjadi lantaran hewan liar ini terinjak.

“Ular ini memiliki warna dan corak yang mirip dengan dedaunan kering, jadi sulit terlihat. Makanya rentan terinjak, dan pada akhirnya mengigit manusia,” ungkap Panji.

6. Ular Picung

Ular picung yang bernama latin Rhabdophis subminiatus tergolong ular kecil dengan panjang maksimal 50 centimeter.

Awalnya ular ini masuk dalam kelompok ular tidak berbisa tetapi belakangan diketahui ular ini menyebabkan masalah serius pada orang yang digigit.

Bisa tersebut diperkirakan didapat dari mangsanya, yakni kodok buduk.



Baca Juga: Mengenal King Cobra, Ular Pembunuh Mantan Asisten Panji Petualang

Ular ini memanfaatkan racun yang dihasilkan kodok buduk untuk menjadi senjata saat mengigit mangsanya.

Ciri-ciri ular ini memiliki warna kulit kecokelatan dengan warna merah di bagian leher dan kehijauan di kepala.

Dalam beberapa kasus, dampak gigitan pada manusia bisa membuat korbannya menderita pendarahan hebat di kuping, hidung, hingga menyebabkan badan membiru.

7. King Kobra

Ia dijuluki sebagai rajanya kobra. King cobra adalah hewan berbisa terbesar di dunia.

Panjangnya bisa mencapai tujuh meter dengan bisa yang sangat mematikan.

eks asisten meninggal panji dianggap kebal bisa ular
Panji Petualang dan ular jumbonya, Garaga. (Youtube Panji Petualang)

Panji mengungkapkan serum antibisa ular king cobra baru ada di Thailand.

Baca Juga: 7 Desember, Unggahan Terakhir Kebersamaan Panji dan Eks Asisten Alprih Priyono

Berbeda dengan ular berbisa lain yang makan tikus dan lain-lain, king cobra adalah pemangsa ular lainnya.



Tak hanya ular tak berbisa, king cobra juga kerap menjadikan hewan berbisa lainnya sebagai mangsa, termasuk ular kobra.

Orang yang terkena gigitan king cobra biasanya tak bisa bertahan lama. Mereka akan mengalami demam dan gangguan pernapasan dengan cepat.

Kasus terbaru terjadi pada mantan asisten Panji Petualang, Alprih Priyono, yang meninggal akibat digigit king cobra pada Minggu (18/12/2022) malam.

8. Ular Bandotan

Ular bandotan merupakan jenis ular viper. Ular dengan bisa yang mematikan ini tidak bisa ditemukan di setiap wilayah di Indonesia.

Ular ini hanya bisa ditemukan di wilayah Jawa bagian timur, Burma dan India.

Penelitian menyebutkan, bisa ular bandotan ini sangat kuat bahkan lebih kuat dan mematikan dibandingkan ular gibug alias si ranjau darat.

9. Ular Cabe

Dibandingkan ular berbisa lainnya, ular cabe memiliki ukuran paling kecil, maksimalnya 15 centimeter.

Namun sangat kecil, konon bisanya enam kali lebih mematikan dibandingkan king cobra.

Ular ini memiliki corak cantik, di mana bagian bawahnya bermotif belang putih-merah atau hitam-merah dengan punggung yang berwarna hitam.



Terdapat garis dari kepala hingga ekor serta corak warna berbentuk ‘V’ di bagian kepalanya.

Ia adalah pemangsa katak kecil dan cacing.

10. Ular welang dan weling

Ular weling dan welang sering dianggap sama padahal berbeda.

Ular welang memiliki kepala yang terpisah jelas dengan lehernya. Kepalanya akan berbentuk seperti segitiga, sehingga terlihat jelas terpisah dengan badan.

ular weling dan welang (Istimewa)

Berbeda dengan ular weling, bentuk kapalnya yang lonjong terlihat menyatu dengan badan.

Ular welang biasanya lebih panjang dibandingkan weling. Welang berwarna hitam belang kuning sedangkan weling berwarna hitam belang putih.

Keduanya memiliki kesamaan yakni berbisa mematikan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya