SOLOPOS.COM - Penyintas stroke, Ir. Minulyo (duduk di kursi roda), Ketua Yastroki Dr. Tugas Ranmono (tengah, mengenakan rompi) saat kunjungan di Pondok Ranji, Tangerang Selatan, Rabu (17/1/2024). (Istimewa/Dokumentasi Pribadi)

Solopos.com, JAKARTA — Ketua Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki) Mayjen TNI (Purn.) Dr. dr. Tugas Ratmono menyebut guna neminimalisir risiko buruk kasus stroke, butuh ekosistem mikro kawasan lingkungan. 

Dalam rilis yang diterima Solopos.com, Yastroki terus berupaya memperkuat langkah pengabdian ke arah itu.  Ekosistem mikro kawasan lingkungan memberi manfaat bagi penderita stroke memperoleh pelayanan lebih cepat dan lebih baik.

Promosi Direktur BRI Tinjau Operasional Layanan Libur Lebaran, Ini Hasilnya

Penjelasan tersebut disampaikan Dr. Tugas saat perjalanan silaturahmi rangkaian acara HUT ke-35  Yastroki, Rabu (17/1/2024) ke rumah Drs. Suhatsyah, mantan dosen Untar, di Cipinang Muara, Jaktim, dan Ir. Minulyo Suprapto, mantan Asisten Pribadi Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, di Pondok Ranji, Tangerang Selatan, sebagai penyintas atau orang yang berhasil keluar dari serangan stroke.

Keduanya merupakan penerima bantuan program Yastroki bagi-bagi 1000 kursi roda menyambut Hari Stroke Sedunia di Lapangan Banteng, Minggu, 29 Nopember 2023.

Ekosistem mikro kawasan lingkungan yang dimaksud antara lain memfasilitasi warga bermukim di sekitar radius terdekat dengan rumah sakit atau sarana kesehatan penyedia pelayanan kasus setroke.

Fasilitas Yastroki ke depan itu berupa jaringan informasi melalui telepon (call center) berikut ambulans bagi penderita stroke.

Dikatakan Dr. Tugas, mengangkut penderita serangan stroke dari lokasi kejadian oleh petugas terlatih berikut ambulans ke rumah sakit lebih minim risiko dibandingkan apabila dibawa anggota keluarga atau lainnya. Hal itu karena apabila keliru memberi pertolongan, maka dapat berisiko buruk.

Dalam kesempatan yang sama penyintas stroke berharap Yastroki mampu meningkatkan kepedulian bagi warga masyarakat  menghadapi problem bencana otak atau stroke.

Yayasan Kreshna yang turut berkolaborasi dengan Yastroki menyatakan sebagai kumpulan penyintas stroke, berusaha membantu sesama. “Yayasan bergerak dalam upaya pemulihan fisik, mental, ekonomi dan spiritual sesama kami,” kata Suhadi, ucap perwakilan yayasan,

Begitu pula, Yayasan Jakarta Weltevreden (Jakwel) yang bergerak dalam bidang kepariwisataan cagar budaya, mengajak warga masyarakat  agar tidak lupa berbahagia. “Semoga terhindar dari stroke,” kata Ketua Jakwel Toto. 

Rangkaian peringatan HUT Yastroki diselenggarakan pada Sabtu (20/1/2024) di  Menara Kuningan, lt.2, Jl. Rasuna Said, Jakarta Selatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya