SOLOPOS.COM - Penyelam mencari korban musibah Airasia 8501 beberapa waktu lalu. (JIBI/Solopos/Antara/Fanny Octavianus)

Ekor Airasia ditemukan, namun lokasi black box belum dapat di pastikan berada di bagian ekor pesawat karena bisa saja bergeser ke tempat lain.

Solopos.com, PANGKALAN BUN — Sejumlah penyelam telah diterjunkan ke lepas pantai selatan Kalimatan Tengah hari ini, Kamis (8/1/2014), untuk mencari puing pesawat Airasia QZ-8501, khususnya di lokasi penemuan ekor pesawat. Namun hingga saat ini upaya penyelaman masih terkendala keruhnya air dan kuatnya arus bawah laut.

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Ada 84 penyelam yang diterjunkan ke area pencarian prioritas kedua itu. Hingga kini belum bisa dipastikan apakah ekor pesawat yang telah ditemukan itu benar-benar terdapat black box di dalamnya. Pasalnya, hingga kini, belum ada laporan dari tim penyelidik KNKT yang bergabung dalam pencarian itu.

Menurut investigator KNKT, hingga kini kapal KNKT yang diterjunkan ke area pencarian belum memberikan keterangan soal kepastian black box tersebut. Sejauh ini, hanya KNKT yang memiliki alat ping locator yang bisa memastikan keberadaan black box.

“Kemarin sore saya sudah perintahkan tim untuk ke sana. Ada tiga kapal dari [Ditjen] Perhubungan Laut sudah di sana. Masalahnya, pinger locator hanya milik kami, yang lain hanya punya sonar. Ada black boxnya atau tidak, itu tergantung pinger locator,” kata investigator KNKT, Capt. Nur Cahyo, dalam wawancara yang disiarkan TV One di Pangkalan Bun, Kamis.

Menurut Kepala Basarnas, Marsdya FHB Soelistyo, dalam jumpa pers di Jakarta Kamis pagi, penyelam baru akan masuk ke dalam air jika peralatan-peralatan seperti sonar dan ping locator dimatikan. Namun untuk menghemat waktu, pekerjaan para penyelam dan alat-alat itu akan dilakukan satu persatu.

Ekor pesawat yang ditemukan pada Rabu (7/1/2014) itu menghunjam di dasar laut sekitar 30 km atau 20 mil dari lokasi hilang kontak pesawat. Kedalaman laut di lokasi itu berkisar antara 28-32 meter.

“Setelah kami menemukan ekor, rencana kami dilakukan satu per satu. Pertama, kami akan mengecek apakah black box masih ada di tempatnya, di ekor, atau sudah bergesar,” kata Soelistyo, dikutip Reuters.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya