SOLOPOS.COM - Ilustrasi buruh pabrik di Solo (Dok/JIBI/Solopos)

Ekonomi Indonesia lesu mengancam sektor tenaga kerja. Ancama PHK besar-besaran bakal membayang.

Solopos.com, SEMARANG — Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jawa Tengah mengungkapkan bila kondisi perekonomian tidak membaik bakal terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) besar-besar terhadap buruh.

Promosi BRI Catat Setoran Tunai ATM Meningkat 24,5% Selama Libur Lebaran 2024

Ketua Apindo Jawa Tengah (Jateng) Frans Kongi mengatakan keadaan perekonomian sekarang sedang lesu sehingga membuat dunia usaha mengalami stagnan.

”Pernyataan Gubernur Jateng [Ganjar Pranowo] tentang akan adanya PHK besar-besar buruh memang benar karena keadaan perekonomian memang sedang lesu,” katanya kepada Solopos.com di Semarang, Rabu (1/7/2015).

Pernyataan Frans Kongi ini menanggapi Guburnur Jateng Ganjar Pranowo yang mengungkapkan adanya indikasi ancaman PHK besar-besar terhadap buruh.

Frans lebih lanjut menyatakan ancaman PHK besar-besaran terhadap buruh tidak hanya terjadi di Jateng, tapi juga di beberapa provinsi di Indonesia.

”Saya sudah memantau di Surabaya [Jawa Timur] kondisinya sama, sehingga akan terjadi PHK besar-besaran buruh,” tandasnya.

Ancaman PHK

Ancaman PHK besar-besaran buruh itu, menurut dia, akan menimpa sektor industri tekstik dan produk tekstil (TPT), serta industri baja karena paling terpukul dengan kondisi perekonomian yang hanya tumbuh sekitar 5%.

Dia menambahkan bahkan sekarang sudah ada ribuah buruh di Jateng yang dirumahkan karena pengusaha tidak kuat untuk membayar gaji akibat produknya bisa dijual. ”Sebagian pengusaha TPT di Karanganyar ada yang menutup usahanya,” ungkap Frans.

Pemerintah Presiden Joko Widodo (Jokowi), sambung Fransi sebenarnya sudah berusaha sekuat tenaga untuk memperbaiki perekonomian dengan melakukan kunjungan ke luar negeri untuk menerik investor agar berinvestai di Indonesia.

Upaya pemerintah tersebut, imbuh dia memang belum membuahkan hasil karena belum banyak investor asing yang masuk ke Indonesia sehingga belum bisa mendongkrak perekonomian secara nasional.

”Mudah-mudah kondisi perekonomian Indonesi segara bangkit dan membaik agar tidak sampai terjadi PHK besar-besaran buruh yang akan menambah pengangguran,” harap Frans.

Sementara itu, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengungkapkan adanya indikasi ancaman PHK besar-besaran terhadap buruh secara nasional, termasuk di Jateng.

“Saya sudah mendapat data itu [adanya ancaman PHK besar-besar terhadap buruh],” katanya saat memberikan sambutan pada HUT ke-50 Harian Kompas di Semarang, Selasa (30/6) petang.

Hanya saja, Ganjar tidak menyebut jumlah buruh yang bakal terancam PHK di Jateng. Gubernur juga tidak mengungkapkan industri yang akan melakukan PHK besar-besar terhadap buruhnya.

Ganjar menambahkan persaingan dunia usaha semakin keras karena pada akhir 2015 akan diberlakukannya sistem perdagangan masyarakat ekonomi Asean (MEA) atau pasar bebas Asean. “Jateng sudah mempetakan komoditas yang siap bersaing menghadapi Mea,” ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya