SOLOPOS.COM - Keluarga korban kekerasan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) menangis di atas peti jenazah saat tiba di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Minggu (2/10/2022). Sebanyak empat jenazah korban kekerasan KKB yang terjadi di Kabupaten Teluk Bintuni Papua Barat tersebut kini dipulangkan dan diserahterimakan kepada pihak keluarga. ANTARA FOTO/Abriawan Abhe/foc.

Solopos.com, MANOKWARI — Dana Desa di wilayah Papua Barat diduga ada yang mengalir ke Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang selama ini kerap melakukan teror kepada masyarakat dan aparat keamanan.

Tim gabungan Polda Papua Barat sedang melakukan pendalaman terhadap penggunaan Dana Desa pada dua daerah yang kerap menjadi sasaran gerakan kelompok separatis dan berafiliasi dalam organisasi Komite Nasional Papua Barat (KNPB).

Promosi Video Uang Hilang Rp400 Juta, BRI: Uang Diambil Sendiri oleh Nasabah pada 2018

Kapolda Papua Barat Inspektur Jenderal Polisi Daniel Tahi Monang Silitonga menginstruksikan agar dugaan penyalahgunaan Dana Desa itu diusut tuntas.

“Terkait aliran Dana Desa untuk menunjang kegiatan yang bertentangan dengan NKRI menjadi salah satu agenda prioritas Polda Papua Barat sebagaimana arahan dan komitmen Bapak Kapolda,” ujar Direktur Reserse Kriminal Khusus Polda Papua Barat, Kombes Pol. Romilus Tamtelahitu ketika dimintai konfirmasi di Manokwari, Jumat (28/10/2022).

Baca Juga: Terduga Pembunuh 4 Tentara di Papua Barat Dibekuk

“Tim gabungan sedang melakukan pendalaman penggunaan Dana Desa di Kabupaten Maybrat dan Teluk Bintuni karena dalam dua tahun terakhir dua daerah ini secara berturut-turut terjadi peristiwa penyerangan terhadap aparat negara maupun warga sipil,” tambahnya.

Romilus mengatakan secara spesifik sejumlah kampung di Maybrat dan Teluk Bintuni telah menjadi target penyelidikan penggunaan dana desa karena diduga sebagai sarang organisasi KNPB.

“Ada sejumlah kampung yang sudah terindikasi menggunakan Dana Desa untuk menopang kegiatan-kegiatan kelompok separatis yang bertentangan dengan ideologi negara Indonesia,” ujar Kombes Romilus Tamtelahitu.

Baca Juga: Jejak Berdarah Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Pegunungan Tengah Papua

Pada 21 Oktober 2022, Kepolisian Daerah Maluku menangkap enam orang tersangka penyelundupan sejumlah senjata api dan ratusan amunisi yang akan diselundupkan ke kelompok separatis dari Maluku ke Papua.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Maluku, Kombes Polisi Andi Iskandar menyatakan hasil pemeriksaan awal para tersangka menyebut penyelundupan senjata ke Papua karena ada pemesan.

Baca Juga: Identitas Diketahui, Pembantai Pekerja Jalan Trans Papua Barat dari KKB Maybrat

“Iya benar, ada rencana penyelundupan senjata api dan amunisi ke Papua dari Maluku. Alasan tersangka menyelundupkan senjata api ke Papua karena ada permintaan pengiriman senjata dari warga Papua yang berafiliasi ke separatis,” ujar Andi Iskandar di Ambon.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya