SOLOPOS.COM - Riset grup Natural Products and Synthetic Organic Chemistry Program Studi Kimia, Fakultas MIPA UNS Solo. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Acara puncak kerja sama antara riset grup Natural Products and Synthetic Organic Chemistry Program Studi Kimia, Fakultas MIPA UNS Solo dengan Rumah Atsiri Indonesia digelar Kamis (20/7/2023).

Tim tersebut terdiri atas Dr. rer. nat. Maulidan Firdaus, Prof. Venty Suryanti; Prof. Dr. Triana Kusumaningsih; Dr. Desi Suci Handayani, dan Dr. Soerya Dewi Marliyana, yang melibatkan mahasiswa kimia FMIPA UNS angkatan 2020, yaitu Qosrul Karimah dan Dhea Afrisa Darmawan.

Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, ke Depan Lebih Fokus Hadapi Tantangan Domestik

Sebagai mitra, Tim MIPA UNS memilih Rumah Atsiri Indonesia, yaitu industri di bidang minyak atsiri dan wisata edukasi yang berlokasi di Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah.

Perusahaan yang telah berdiri sejak 1963 itu menawarkan banyak kegiatan setelah transformasinya untuk menunjang kebutuhan konsumen, di antaranya edukasi, rekreasi, kesehatan holistik, aktivitas produksi, dan riset serta pengembangan yang berhubungan dengan minyak atsiri (essential oil).

Pada bidang edukasi, Rumah Atsiri Indonesia bergerak dalam pengadaan pelatihan dan pembelajaran terkait aromaterapi, produksi minyak atsiri, dan bahan baku minyak atsiri.

Tim riset grup telah melaksanakan program pengabdian kepada masyarakat dengan tema peningkatan rendemen minyak atsiri. Kegiatan pengabdian dilakukan dengan tujuan memberikan pelatihan, diskusi, dan praktik maserasi awal dengan teknik sonikasi untuk meningkatkan efektivitas proses destilasi minyak atsiri.

Qosrul mengatakan pengabdian diawali dengan diskusi mengenai maserasi awal dengan bantuan gelombang ultrasonik dan efeknya pada rendemen minyak atsiri yang diperoleh. Kegiatan dilanjutkan dengan praktik maserasi awal dengan bantuan gelombang ultrasonik sebelum dilakukan destilasi.

“Luaran dari kegiatan pengabdian ini adalah adanya peningkatan rendemen minyak atsiri tanpa mengurangi kualitas dari minyaknya yang direkomendasikan untuk diadopsi oleh mitra. Akhir dari kegiatan pengabdian adalah penyerahan alat ultrasonikator dan poster kepada mitra dengan tujuan sebagai media untuk mengedukasi pengunjung Rumah Atsiri Indonesia,” ujarnya dalam rilis yang diterima Solopos.com.

Dia juga menjelaskan, alat ultrasonikator dan poster yang memuat informasi mengenai prinsip kerja dan pengaruh sonikasi terhadap rendemen minyak atsiri diharapkan untuk ditampilkan di ruang destilasi Rumah Atsiri Indonesia.

Sejalan dengan konsep Rumah Atsiri Indonesia, dengan tujuan memberikan edu-rekreasi dan pengetahuan, pengunjung Rumah Atsiri Indonesia dapat belajar tentang perlakuan maserasi awal dengan bantuan gelombang ultrasonik untuk meningkatkan rendemen minyak atsiri.

Keberhasilan sistem edukasi yang telah diterapkan Rumah Atsiri Indonesia membuka peluang kerja sama untuk Dr.rer.nat Maulidan Firdaus bersama tim dalam menyebarkan ilmu kimia melalui edukasi ke masyarakat, khususnya dalam bidang penyulingan minyak atsiri.

“Penyulingan minyak atsiri di tengah masyarakat dalam konsep wisata edukasi, secara tidak langsung, memberikan potensi untuk pelestarian dan membangkitkan kembali pengetahuan, keterampilan dan inovasi terkait minyak atsiri di Indonesia. Selain itu adanya keterlibatan petani lokal akan menghidupkan perekonomian di daerah sekitar Rumah Atsiri Indonesia. Beberapa kegiatan untuk menambah wawasan di antaranya proyek pendidikan, penelitian, pengembangan dan pelatihan, serta kolaborasi lintas industri dan marketplace,” kata Maulidan selaku ketua tim yang juga dosen Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret.

Dhea sebagai salah satu mahasiswi kimia yang terlibat dengan tim riset grup mengatakan tugas tokoh ilmuwan kimia tidak hanya terbatas bagaimana mencari inovasi untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tetapi juga bagaimana ilmu kimia dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

“Selama ini, mayoritas para ilmuwan hanya membagikan sumbangsih penelitian mereka dalam artikel ilmiah sehingga akses ilmu yang diberikan sulit mencapai masyarakat luas. Dengan begitu, tindakan lain diperlukan agar ilmu bisa menyentuh masyarakat, contohnya kerja sama dengan Rumah Atsiri Indonesia untuk membantu penyampaian ilmu dari hasil penelitian bisa diakses melalui edukasi dari fasilitas Rumah Atsiri Indonesia,” kata Dhea.

Sementara itu, pihak Rumah Atsiri Indonesia menyampaikan ucapan terima kasih kepada Program Studi Kimia FMIPA UNS terkhusus Tim Riset Group Natural Products and Synthetic Organic Chemistry atas pemberian alat ultrasonikator beserta prinsip kerjanya dalam bentuk poster sebagai sarana edukasi dalam peningkatan rendemen minyak atsiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya