SOLOPOS.COM - Sepeda listrik karya mahasiswa UNS. (Foto: Istimewa)

Sepeda listrik karya mahasiswa UNS. (Foto: Istimewa)

Salah satu keunggulan kampus Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo yaitu suasana kampus yang sejuk karena banyaknya tanaman. Sayang, udara yang sejuk tercemari banyaknya sisa pembakaran mesin kendaraan bermotor.
Kondisi itulah yang menjadi alasan dosen dan mahasiswa Diploma III, Teknik Mesin, fakultas Teknik UNS, membuat sepeda listrik.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

Salah seorang dosen pembimbing pembuatan sepeda listrik UNS, Prof Muhammad Nizam PhD, mengungkapkan ide pembuatan sepeda listrik muncul sekitar akhir 2011. lalu pada awal 2012, proyek pembuatan prototipe sepeda listrik dimulai. Tim dari UNS membuat sendiri body sepeda listrik itu. “Selain body sepeda, kita merangkai produk buatan industri lain. Misalnya ban sepeda tidak dibuat sendiri, tapi beli,” ungkapnya saat jumpa pers di Ruang Humas dan Kerja Sama UNS, Rabu (29/8/2012).

Setelah diuji coba, ungkapnya, sepeda listrik itu memiliki kecepatan 40km/jam. Dengan batere litium berkekuata 36 volt, 15 ampere, sepeda listrik bisa melaju sekitar 30-40 km. Sepeda tersebut bisa mengangkut beban maksimal 100 kg. Tim UNS membuat dua model sepeda listrik. Yaitu model down hill yang beratnya mencapai 60 kg. Model ini cocok digunakan anak muda atau pun petugas keamanan kampus untuk melakukan pengamanan di kampus. Model kedua yaitu model seli, tapi tidak bisa dilipat. Berat sepeda sekitar 45-50 kg dan cocok digunakan kaum wanita.

Unuk pembuatan prototipe sepeda itu, terangnya, UNS membutuhkan dana sekitar Rp7 juta/sepeda untuk pembelian barang habis pakai. Biaya itu tidak menghitung biaya perancangan atau pun tenaga pembuatnya. “Jika nanti diproduksi masal, tentu biayanya lebih murah dan terjangkau masyarakat,” katanya.

Salah satu keunggulan sepeda listrik buatan UNS, ungkapnya, penggunaannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Misalnya seseorang ingin berolahraga, mesin bisa dimatikan sehingga ia harus mengayuh sepeda itu. Tapi jika melewati jalan naik misalnya, pengguna tinggal menghidupkan mesin dan sepeda langsung jalan. “Kalau sepeda listrik di pasaran kebanyakan moelnya skuter. Tapi kalau buatan UNS, memang model sepeda kayuh tapi dilengkapi dengan mesin sehingga bisa menjadi sepeda listrik,” terangnya.
Kamis (30/8) hari ini, imbuhnya, sepeda listrik itu dipamerkan dalam kegiatan pameran hari Teknologi Nasional di Bandung.

Rencananya, kata Nizam, sebagai percontohan ia akan meminta izin kepada pimpinan UNS untuk memproduksi sepeda listrik itu, untuk kepentingan internal UNS. Rencananya, di setiap fakultas ada satu sepeda listrik dan bisa digunakan mereka yang memerlukan. “Jika setelah digunakan di UNS tidak ada masalah, baru kita akan berpikir untuk memproduksi secara massal,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya