SOLOPOS.COM - Sejumlah haul truck dioperasikan di area tambang terbuka PT Freeport Indonesia di Timika, Papua, Sabtu (19/9/2015). (Antara)

Dubes AS sempat mencoba menyinggung kontrak Freeport Indonesia di depan Presiden Jokowi. Namun itu tak berlangsung lama.

Solopos.com, JAKARTA — Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Joseph R. Donovan menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka, Selasa (15/8/2017). Salah satu topik pembahasan yang diangkat adalah renegosiasi kontrak PT Freeport Indonesia.

Promosi Jaga Keandalan Transaksi Nasabah, BRI Raih ISO 2230:2019 BCMS

Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Thomas Trikasih Lembong yang turut mendampingi Presiden dalam pertemuan itu, mengatakan Donvan sempat menyinggung soal renegosiasi kontrak Freeport. Namun, tuturnya, pembahasan tidak berlanjut panjang.

“Tadi Dubes AS sempat mengangkat isu [Freeport], hanya sambil lewat, sekilas. Sempat disentuh bahwa urusan itu sekarang sudah dititipkan ke Pak [Menteri ESDM Ignasius] Jonan dan Bu Ani [panggilan akrab Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati]. Jadi itu aja, tidak menyampaikan apa-apa lagi,” kata Thomas di Kompleks Istana Kepresidenan usai pertemuan.

Dalam perkembangan terbaru, kesepakatan negosiasi antara Pemerintah dan Freeport mengenai kelangsungan operasi dan investasi Freeport di Indonesia diperkirakan selesai pada Agustus 2017 alias bulan ini.

Ada empat isu krusial dalam negosiasi pemerintah Indonesia dan Freeport yang sudah mendapatkan titik terang menyusul pertemuan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan dan CEO Freeport–McMoRan Richard C. Adkerson di Houston, Amerika Serikat.

Dari empat isu krusial—yaitu kelanjutan operasi PT Freeport Indonesia, pembangunan fasilitas pemurnian (smelter), divestasi saham, dan ketentuan fiskal—tiga yang disebut pertama sudah mendekati titik temu.

“Kami berharap semua bisa selesai dalam bulan Agustus. Mungkin pertengahan Agustus Freeport akan memberikan masukan kepada Kementerian Keuangan,” kata Menteri ESDM Ignasius Jonan.

Adapun, Thomas menambahkan, Dubes AS menilai persoalan negosiasi Freeport penting bagi kepastian dan hubungan bilateral kedua negara dan pihaknya mengaku gembira proses tersebut masih berlanjut. Dia menambahkan nada pembicaraan juga positif.

“Menurut saya sih positif. Dia [Dubes AS Donovan] bilang kalau Indonesia yang sejahtera, adil, dan aman akan positif bagi kepentingan AS dan kawasan,” tutur Thomas.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya