SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Medan — Dari hasil pemeriksaan Kepolisian Daerah Sumatera Utara dibantu tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Markas Besar Kepolisian RI, yang dipimpin Komisaris Bersa Ito Karnavian terungkap, dari enam teroris yang ditangkap, dua orang ialah pelaku peledakkan bom di Kedutaan Besar Australia, Kuningan Jakarta, pada 2004.

Wakil Kepala Polda Sumatera Utara, Brigjen Syafruddin menerangkan, Ibrohim alias Deni alias Suramto dan Japar alias Lufti alias Upend alias Abu Musa, terlibat peledakan bom di Kedutaan Besar Australia. ”Dia terlibat peledakkan bom JW Marriot dan Ritz Carlton (pada Juli 2009),” kata Syafruddin kepada wartawan di ruang VIP Bandar Udara Polonia Medan, Senin (12/4) siang.

Promosi Cerita Penjual Ayam Kampung di Pati Terbantu Kredit Cepat dari Agen BRILink

Japar dan Ibrohim, sekitar pukul 09.55 Wib diterbangkan ke Nanggroe Aceh Darussalam. Selain mereka, tim Densus 88 AT Mabes Polri juga membawa Qomaruddin alias Abu Musa, Pandu, Wicaksono, Widyan Putro alias Abu Asma, dan Bayu Sena alias Seno. Kelimanya diterbangkan dengan Susi Air, dalam pengawalan ketat personel Densus 88 AT Mabes Polri bersenjata lengkap.

Selain aksi teror yang telah dilakukan Japar dan Ibrohim, kepolisian juga mengungkap pelaku yang merencanakan peledakkan bom di tempat tinggal Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. ”Bayu Sena alias Bayu alias Budi alia Rahmat alias Tono alias Seno, ikut merencanakan dan merakit bom yang akan digunakan untuk mengebom Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (Kasus Jati Asih, Bekasi),” kata Syafruddin.

Tempointeraktif/ tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya