SOLOPOS.COM - Dua mahasiswa terpilih untuk mewakili UKSW Salatiga dalam ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) tahun 2024 Tingkat Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI.(Istimewa)

Solopos.com, SALATIGA — Dua mahasiswa terpilih untuk mewakili Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga dalam ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) tahun 2024 Tingkat Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI.

Kedua mahasiswa tersebut adalah Septian Andre Kuntoro mahasiswa Program Studi (Prodi) Public Relations Fakultas Teknologi Informasi (FTI) dan Virli Amelia Ika mahasiswa Prodi Destinasi Pariwisata Fakultas Interdisiplin (FId).

Kedua mahasiswa tersebut berhasil terpilih setelah melalui tahapan Pilmapres Tahun 2024 Tingkat UKSW yang diadakan pada Rabu (3/4/2024) secara hybrid di ruang ABX 102 dan melalui platform zoom meeting.

Septian Andre Kuntoro mengungkapkan rasa bangga dan bahagianya karena berhasil membawa nama baik fakultas dan dipercaya untuk mewakili UKSW.

“Saya merasa bangga karena bisa representasikan fakultas saya dan ingin mempunyai pengalaman terbaik selama kuliah UKSW,” ujarnya dalam rilis.

Hal serupa juga disampaikan oleh Virli saat disinggung mengenai perasaannya. “Saya berharap capaian di Pilmapres ini dapat memberikan kontribusi yang membanggakan untuk fakultas dan universitas,” kata Virli.

Dalam kesempatan Pilmapres tingkat universitas kemarin, keduanya memaparkan gagasan kreatif mereka di hadapan para juri dan peserta Pilmapres UKSW 2024. Septian mempresentasikan gagasan kreatifnya yang berjudul “Laga Banting: Ular Tangga Bebas Stunting”.

Sementara Virli mempresentasikan gagasan kreatifnya berjudul “Integrated Tourist Information Center and Direct Booking: Meningkatkan Kesadaran Potensi Desa Wisata Sei Sekonyer”.

Dalam paparannya, Septian menjelaskan gagasan tersebut diangkat berdasarkan kasus stunting yang cukup memprihatinkan di Jawa Tengah khususnya Kota Salatiga. Lebih lanjut disampaikannya, gagasan ini dibuat dalam bentuk permainan ular tangga.

“Harapannya melalui permainan ini dapat menjadi langkah preventif yang digunakan sebagai bahan penyuluhan kepada anak-anak SD dan SMP di sekitar Jawa Tengah,” paparnya.

Sementara itu, Virli membeberkan latar belakang gagasan kreatifnya berawal dari besarnya potensi desa Sei Sekonyer sebagai desa wisata namun kesadaran wisatawan terhadap desa tersebut sangat kurang. Mahasiswa asal Kalimantan Tengah ini menerangkan bahwa gagasannya dibuat dalam bentuk website dan sudah memiliki prototype.

“Melalui gagasan ini saya ingin meningkatkan kesadaran wisatawan dan mengajak mereka untuk mengetahui desa tersebut,” tuturnya.

Seleksi Pilmapres UKSW 2024 menghadirkan tiga juri yaitu Giner Maslebu, S.Pd., S.Si., M.Si., Direktur Direktorat Kemahasiswaan (DEM), Ns. Rosiana Eva Rayanti, S.Kep., MSN., Direktur Direktorat Penjaminan Mutu Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (DPM2P), dan Yustinus Calvin Gai Mali, S.Pd. M.Hum., Ph.D., Direktur Direktorat Pembelajaran dan Pengajaran (DAR).

Wadah Unjuk Bakat

Saat ditemui di sela-sela acara, Koordinator Satuan Tugas (Satgas) Pilmapres UKSW 2024 Adrian Nicolas Sekeon, S.H., menerangkan bahwa Pilmapres merupakan kegiatan tahunan berbasis kompetisi mahasiswa.

Lebih lanjut disampaikannya, kegiatan ini diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional yang berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek).

Dijelaskannya, tahapan seleksi Pilmapres 2024 terdiri dari seleksi tingkat fakultas, tingkat universitas, tingkat Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah VI, dan seleksi pada tingkat nasional.

“Pilmapres aras universitas ini akan menyeleksi mahasiswa berprestasi dari tingkat fakultas yang kemudian akan mewakili universitas di Pilmapres pada LLDIKTI Wilayah VI,” katanya.

Adrian Nicolas Sekeon juga menyampaikan Pilmapres ini menjadi ajang bagi mahasiswa UKSW untuk menunjukkan bakat dan talenta mereka.

“Sebetulnya Pilmapres ini sebagai wadah bagi mahasiswa UKSW untuk menunjukkan eksistensi mereka pada bidang akademik maupun non akademik,” imbuhnya.

Menurutnya, pada seleksi tingkat universitas masing-masing peserta akan mempresentasikan capaian prestasi mereka, gagasan kreatif, dan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris yang kemudian dinilai oleh para juri.

“Dari rangkaian seleksi ini akan dipilih masing-masing satu pemenang dari jenjang Sarjana dan Diploma. Harapannya gagasan kreatif yang mereka rancang dapat memberikan dampak kepada masyarakat,” tuturnya.

 

Rekomendasi
Berita Lainnya