SOLOPOS.COM - Pelabuhan Tanjung Adikarto. (harianjogja.com/Hafit Yudi Suprobo)

Solopos.com, KULONPROGO -- DPRD Kulonprogo mendorong Pemkab memanfaatkan Pelabuhan Tanjung Adikarto tidak hanya untuk sektor perikanan. Namun juga bisa dikembangkan sebagai destinasi wisata agar dampak ekonominya lebih besar.

Ketua DPRD Kulonprogo, Akhid Nuryati, mengatakan pemerintah pusat berencana merevitalisasi Pelabuhan Tanjung Adikarto. Harapannya, revitalisasi tersebut mampu mendongkrak pertumbuhan ekonomi warga sekitar pelabuhan.

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

"Terus yang paling utama adalah pemanfaatan pelabuhan Tanjung Adikarto untuk penumbuhan ekonomi dan sektor perikanan, tapi tidak menutup kemungkinan ini (pelabuhan Tanjung Adikarto) juga dalam rangka untuk mendukung sektor pariwisata," ujar Akhid pada Senin (15/3/2021).

Baca juga: Baru 30% Hotel dan Restoran di Kulonprogo Tergabung di PHRI, Ini Dampaknya

Pelabuhan
Pelabuhan Tanjung Adikarto. (harianjogja.com/Hafit Yudi Suprobo)

Lebih lanjut, pemanfaatan Pelabuhan Tanjung Adikarto sebagai objek wisata juga bukan tanpa alasan. Lokasi Pelabuhan Tanjung Adikarto yang berdekatan dengan objek wisata Pantai Glagah dan Bandara YIA menjadi poin penting untuk mendongkrak wisatawan datang ke pelabuhan yang sudah mangkrak sejak 2003 lalu.

"Memang kita sangat menunggu-nunggu beroperasinya pelabuhan Tanjung Adikarto. Kalau kemarin kan alasannya soal kewenangan, ya kita mangga dari daerah menyerahkan ke provinsi maupun pusat agar bisa direnovasi atau direkonstruksi. Agar segera bisa dimanfaatkan," terang Akhid.

Rencana pemerintah pusat untuk melakukan kajian sebelum upaya revitalisasi dilakukan juga menjadi sorotan DPRD. Dewan mengharapkan agar upaya pengkajian juga melihat sisi kebatinan warga di sekitar pelabuhan. Selain itu memperhatikan juga soal karakteristik gelombang laut selatan.

Baca juga: Lepas Pengawasan Ortu, Bocah 5 Tahun asal Kulonprogo Meninggal di Resapan Air

pelabuhan
Pelabuhan Tanjung Adikarto. (harianjogja.com/Hafit Yudi Suprobo)

"Kalau sekarang ini tingkat kesulitannya pada kondisi alam ataupun laut selatan yang memang berbeda ya. Artinya apakah itu blackwater atau sedimentasi. Tapi, kalau saya, siapapun yang mengkaji harus hati-hati dan mengerti betul gelombang laut selatan. Saya penduduk sini, jadi saya tahu persis bagaimana kebatinan dari masyarakat, maupun jenis gelombang di laut selatan," kata Akhid.

Among Tani Dagang Layar

Terpisah, Kepala Dinas Pariwisata (Dinpar) Kulonprogo, Joko Mursito, merespons positif usulan tersebut. Ia mengatakan ketika konsep Among Tani Dagang Layar dimaknai pengembangan pertanian, perdagangan, ekonomi kreatif dan budaya maritim, maka keterpaduan tersebut akan menumbuhkan kekuatan dalam mendorong pemulihan perekonomian.

Baca juga: Lagi Bareng Perempuan, Seorang Guru di Kulonprogo Digerebek Istri

TPI
Tempat pelelangan ikan di Pelabuhan Tanjung Adikarto. (harianjogja.com/Hafit Yudi Suprobo)

Pariwisata, lanjut Joko, dalam konteks tersebut tentunya menjadi bagian penting dalam rangka pemanfaatan ruang yang ada. Terutama, bagaimana membangun pola pikir laut selatan sebagai muka atau wajahnya DIY.

"Pariwisata berbasis budaya maritim sangat sesuai dikaitkan dengan Pelabuhan Tanjung Adikarto ke depan. Baik dalam hal konstruksi bangunannya maupun tata kelolanya. Dinas Pariwisata siap berkolaborasi dengan berbagai pihak," kata Joko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya