SOLOPOS.COM - BISNIS/ANDI RAMBE Dua pekerja memperbaiki jaringan listrik di Medan, Sumatra Utara, Sabtu (24/03). Pemerintah meminta Dewan Perwakilan Rakyat mempertimbangkan ulang keputusan pemotongan subsidi listrik dari dari pagu sebesar Rp93,1 triliun dalam RAPBNP 2012 menjadi hanya Rp64,97 triliun.

Solopos.com, JAKARTA–Komisi VII DPR menyetujui asumsi subsidi energi yang akan disalurkan kepada masyarakat untuk tahun depan.

Dalam rapat kerja dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada Kamis (8/9/2022), Wakil Ketua Komisi VII Bambang Haryadi mengatakan Komisi VII DPR menyetujui asumsi volume BBM bersubsidi untuk 2023 sebesar 17,5 juta kiloliter (KL).

Promosi Aset Kelolaan Wealth Management BRI Tumbuh 21% pada Kuartal I 2024

“Volume BBM bersubsidi 17,5 juta kl yang terdiri atas minyak tanah 0,5 juta kl dan solar 17 juta kl,” ujarnya.

Selain itu, Komisi VII DPR juga menyepakati subsidi tetap untuk minyak solar senilai Rp1.000 per liter dan juga subsidi elpiji 3 kilogram sebesar 8 juta metrik ton.

Bambang menambahkan pihaknya juga menyepakati asumsi subsidi listrik untuk 2023 senilai Rp72,33 triliun.

Komisi VII DPR juga menyepakati untuk asumsi sektor energi pada tahun depan yakni terkait dengan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) US$95 per barel.

Bambang menuturkan untuk asumsi produksi siap jual atau lifting gas bumi sebesar 1,1 juta barel setara minyak per hari, sedangkan asumsi lifting minyak bumi yang disepakati untuk tahun depan adalah sebesar 660.000 barel per hari.

“Asumsi lifting migas untuk 2023 adalah 1,76 juta BOEPD,” ujarnya.

Berita telah tayang di Bisnis.com berjudul Tok! DPR Setujui Subsidi Solar Rp1.000 per Liter dan Listrik Rp72 Triliun

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya