SOLOPOS.COM - Ilustrasi rapat paripurna DPR (Abdullah Azzam/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA – Upaya islah atau penyelesaian perseteruan dua kubu di DPR antara Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dengan Koalisi Merah Putih (KMP) terancam batal menyusul penolakan dari tiga partai politik pendukung KIH. 

Selain PDIP dan PKB, partai pendukung KIH lainnya yakni PPP, Partai Hanura, dan Partai Nasdem menolak draf usulan islah yang sudah disepakati oleh juru runding kedua kubu.

Promosi BRI Siapkan Uang Tunai Rp34 Triliun pada Periode Libur Lebaran 2024

Ketiganya menolak lantaran penyelesaian perseteruan tidak menyentuh substansi masalah.

Asrul Sani, anggota DPR yang juga menjabat sebagai Wakil Sekretaris Jenderal PPP, mengatakan terbelahnya DPR menjadi dua kubu itu lantaran tidak adanya musyawarah untuk mufakat dalam menentukan struktur pimpinan alat kelengkapan dewan (AKD).

Namun dalam draf islah, paparnya, tidak menyentuh substansi itu. Dalam draf islah hanya mengakomodasi KIH dalam struktur pimpinan AKD. “Padahal, menurutnya, bukan itu masalahnya,” katanya kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia (JIBI), Selasa (11/11/2014).

Apalagi, tegasnya, usulan damai harus mengubah UU No. 17/2014 tentang MD3 dan peraturan Tata Tertib. “Jelas kami tidak setuju karena kesannya hanya bagi-bagi kursi pimpinan. Saya yakin Partai Nasdem dan Hanura juga tidak sepakat,” katanya.

Diketahui, dalam draf islah terdapat kesepakatan penambahan kursi wakil ketua dalam struktur pimpinan AKD melalui pengubahan pasal UU MD3 dan aturan tatib. Dengan diubahnya beleid itu, jumlah wakil ketua AKD menjadi empat dari sebelumnya tiga kursi.

Dengan usulan itu, Ketua Fraksi Nasdem Victor Laiskodat mengatakan draf kesepakatan damai tersebut bukan merupakan semangat musyawarah. “Yang ada, semangat bagi-bagi kursi pimpinan yang saat ini disapu bersih oleh KMP,” kata dia.

Sekretaris jenderal Partai Hanura Dossy Iskandar tegas menolak usulan draf islah tersebut karena harus mengubah UU dan tatib. “Dengan pengubahan itu, kesan yang muncul adalah transaksional. Padahal kita ingin musyawarah untuk mencapai proporsional,” katanya.

Meski demikian, baik Asrul, Viktor, dan Dossy mengaku perwakilan partainya masih akan berbincang intensif dengan Pramono Anung dan Olly Dondokambey yang ditunjuk sebagai juru runding dari KIH.

“Mungkin sore ini atau besok, kita akan dengarkan paparan draf islah tersebut dari Pram dan Olly. Mereka juga belum presentasi,” lanjut Asrul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya