SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) diminta membatalkan pembangunan gedung baru hingga menunjukkan kinerja yang lebih baik. Pembangunan gedung baru DPR dinilai bertolakbelakang dengan tugas DPR menjawab aspirasi rakyat.

“Kalau anggota DPR betul-betul mengakomodir kepentingan masyarakat tentu pembangunan gedung baru sebaiknya dibatalkan. Mereka harus menunjukkan kinerja yang lebih baik sebelum meminta fasilitas mewah,” desak direktur eksekutif Lingkar Madani untuk Indonesia (LIMA), Ray Rangkuti, Sabtu (8/1).

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Hal ini disampaikan Ray mengomentari kelanjutan pembangunan gedung baru DPR. DPR segera melanjutkan pembangunan gedung baru setelah mendapat dana segar senilai Rp 800 miliar dari APBN 2011.

Menurut Ray, pembangunan gedung baru DPR tidak mendesak. Sambil membenahi kepercayaan rakyat, DPR masih bisa berkantor di Gedung Nusantara I DPR yang masih kokoh.

“Para ahli kan juga memastikan gedung Nusantara I masih bisa dipakai sampai tahun 2020. Kalau mereka mengakomodir kepentingan rakyat mereka harusnya bersabar,” imbaunya.

Lebih dari itu, Ray menambahkan, pembangunan gedung baru DPR terlalu dipaksakan. Mengingat saat ini kondisi perekonomian Indonesia sedang tidak sehat.

“Harga cabai sedang naik luar biasa, rakyat menderita, DPR seharusnya melihat kenyataan ini,” kritiknya.

Ray berharap masih ada anggota DPR yang berpikir jernih dan menolak pembangunan gedung baru DPR. “Sehingga ada anggota yang mau membuat memorandum pembatalan pembangunan gedung demi kepentingan bersama,” tandasnya.

dtc/tiw

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya