SOLOPOS.COM - ilustrasi

Solopos.com, KUPANG — Direktur Novanto Center Kupang, Muhammad Ansor, mengancam wartawan Tempo yang bertugas di Kupang, Nusa Tenggara Timur, Yohanes Seo. Dia menuding Yohanes Seo memelintir hasil wawancara yang dijadikan berita untuk ditayangkan.

“Saya ditelepon oleh Muhamad Ansor dengan nada tinggi mengatakan akan mengumpul seluruh keluarganya dan mencari saya,” kata Jurnalis Tempo, Yohanes Seo, di Kupang, Sabtu (4/10/2014), seperti dilaporkan Antara.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Novanto Center adalah sebuah lembaga yang didirikan oleh Setya Novanto pada 2009 saat kali pertama terpilih menjadi anggota DPR dari Daerah Pemilihan (Dapil) NTT-2 yang meliputi wilayah di Pulau Timor, Rote, Sabu Raijua, dan Pulau Sumba.

Lembaga yang dikomandoi oleh Muhammad Ansor sebagai direktur itu punya banyak kegiatan dan aktivitas, baik bersifat sosial, ekonomi dan kegiatan kemasyarakat lainnya.

Yohanes Seo yakin dirinya sebagai seorang jurnalis telah mengedepankan prinsip pemberitaan berimbang. Dia pun mengaku sangat terganggu dengan kata-kata yang diucap Muhammad Ansor tersebut. “Saya dengar saja apa yang diungkap oleh Ansor itu melalui telepon. Saya juga tak tahu apa maksudnya,” kata Yohanes.

Yohanes Seo menceritakan dia mewawancarai Muhamad Ansor yang juga anggota DPRD Provinsi Nusa Tenggara Timur periode 2014–2019 Fraksi Golkar itu terkait sejumlah kegiatan Novanto Center milik Setya Novanto. Wawancara itu juga terkait sejumlah aset kekayaan milik Bendahara Golkar itu.

“Saya pun diberikan rincian sejumlah aset dan kegiatan yang dilakukan Novanto melalui lembaganya itu,” kata Yohanes. Setelah melakukan wawancara tersebut, seluruh data diperoleh lalu dituangkan dalam bentuk berita berjudul Gurita Bisnis Setya Novanto di NTT.

Dalam tubuh berita, ditulis sejumlah aset milik Setya Novanto berupa rumah tenun ikat, rencana pembangunan hotel bintang lima di Pantai Pede Labuan Bajo, Manggarai Barat, yang menjadi lokasi puncak kegiatan Sail Komodo 2013 dan dihadiri Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Nilai investasi untuk membangun hotel bintang lima itu berjumlah Rp120 miliar di atas lahan seluas 3,5 hektare. Selain itu, juga dibangun sentra agrobisnis di Manusak, Kabupaten Kupang; pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Kawasan Industri Bolok, serta pembangunan pabrik garam. “Semua data itu saya sajikan dalam berita yang diberi judul Gurita Bisnis Setya Novanto di NTT,” kata Yohanes.

Berita itulah yang dituding Muhamad Ansor telah dipelintir Yohanes. “Saya kira semua yang dia sampaikan saya tulis. Saya punya rekamannya,” kata Yohanes Seo sambil memperdengarkan rekaman hasil wawancaranya.

Terhadap kemungkinan akan melaporkannya ke aparat polisi karena pengancaman itu, Yohanes Seo mengaku belum berpikir ke arah itu. “Saya sudah laporkan persoalan ini ke induk organisasi jurnalis saya yaitu Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kupang untuk didalami. Selain juga menyampaikan ke redaksi Tempo di Jakarta,” katanya.

Secara terpisah, Muhammad Ansor membantah dirinya telah mengancam wartawan Tempo Yohanes Seo. “Saya tidak pernah menyampaikan tentang gurita kekayaan Novanto. Saya diwawancarai soal harapan terpilihnya Setya Novanto jadi Ketua DPR RI tidak ada yang lain, tetapi kenapa beritanya kok lain,” kata Ansor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya