SOLOPOS.COM - Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Luthfi Hasan Ishaaq jelang memberikan keterangan pers di Kantor Pusat PKS, Jakarta, Rabu (30/1/2013). (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis Indonesia)

Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Luthfi Hasan Ishaaq, jelang memberikan keterangan pers di Kantor Pusat PKS, Jakarta, Rabu (30/1/2013). (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis Indonesia)

JAKARTA–Suasana kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PKS,  di Jl. T.B. Simatupang No. 82, Pasar Minggu, Jakarta Selatan masih terlihat sepi, Kamis (31/1/2013). Hanya pewarta dari berbagai media yang sedang menunggu keterangan pers dari pimpinan partai politik tersebut.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Berdasarkan pantauan Bisnis.com, banyak wartawan dari berbagai media baik cetak, online, maupun elektronik yang sedang menunggu di depan kantor tersebut.

Bahkan, di meja resepsionis di depan kantor ada pengumuman bertuliskan “Belum ada jadwal wawancara“.

Seorang security di kantor tersebut mengatakan para petinggi partai belum datang, hanya beberapa pengurus biasa seperti staf humas.

Ketua Bidang Humas DPP PKS Mardani Alisera mengatakan kemungkinan akan diadakan keterangan pers pada hari ini pukul 13.00 WIB.

“Mungkin jam 13.00 ada kabar ya,” ujarnya melalui pesan singkat yang diterima Bisnis.com, Kamis.

Presiden PKS, Luthfi Hasan Ishaaq, telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi terakit kasus dugaan suap dari PT Indoguna Utama (perusahaan importir daging), untuk mengurus importasi daging. KPK telah menjemput Luthfi kemarin malam untuk diperiksa pada pagi ini.

KPK juga telah menetapkan tiga orang tersangka lainnya yaitu Juard Effendi dan Aria Abdi Effendi (direksi PT Indoguna) dan Ahmad Fathana (kurir). Ketiga tersangka itu telah diperiksa selama 24 jam dan saat ini sudah ditahan.

Ahmad Fathana tertangkap tangan oleh tim penyidik KPK pada Selasa malam (29/1/2013) sekitar pukul 20.20 WIB di Hotel Le Meridien bersama dengan Maharani. Namun, Maharani sudah dilepaskan oleh KPK, karena tidak terlibat dengan dugaan suap tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya