SOLOPOS.COM - Dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta, Woro Retnaningsih sedang menyampaikan disertasi doktor Program Studi (Prodi) Linguistik sidang terbuka di Gedung Pascarjana UNS Solo, Rabu (31/1/2018). (Istimewa/Humas UNS Solo)

Dosen IAIN Surakata raih gelar doktor linguistik.

Solopos.com, SOLO—Dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta, Woro Retnaningsih, meraih gelar doktor Program Studi (Prodi) Linguistik Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo.

Promosi Tenang, Asisten Virtual BRI Sabrina Siap Temani Kamu Penuhi Kebutuhan Lebaran

Gelar doktor ini diraih setelah mampu mempertankan disertasinya berjudul Tindak Tutur Guru dan Respon Siswa Dalam Kegiatan Belajar Mengajar Di SMP Negeri Surakarta (kajian pragmatik) di hadapan tim penguji pada sidang terbuka di Gedung Pascarjana UNS Solo, Rabu (31/1/2018). (baca: Dosen Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Surakarta, Woro Retnaningsih sedang menyampaikan disertasi doktor Program Studi (Prodi) Linguistik sidang terbuka di Gedung Pascarjana UNS Solo, Rabu (31/1/2018). (Istimewa/Humas UNS Solo)

Tim penguji terdiri atas Prof. Furqon Hidayatullah, Prof. Djatmika, dan Prof. Sumarlam memberikan penilaian sangat memuaskan.

Woro Retnaningsih tercatat sebagai doktor Prodi Linguistik  Pascasarjana UNS Solo ke- 90.

Dalam disertainya yang mengambil penelitian kegiatan belajar mengajar (KBM) di SMPN 12, SMPN 4, dan SMPN 1 Solo, Woro mengungkapkan guru menggunakan tindak tutur feedback lebih banyak daripada inisiasi.

Sedangkan siswa menggunakan respon yang berterima lebih  banyak daripada respon yang tidak berterima.

“Pola interaksi guru dan siswa di kelas menunjukkan pola pertukaran  yang teratur yakni dengan pola inisiasi-responsif-feedback,” katanya.

Menurutnya, dengan pola ini setiap percakapan ketika salah seorang berbicara, pihak lain akan mendengarkannya serta menunggu giliran untuk merespon pembicaraan dan menginterprestasikan maksud dari mitra tuturnya.

“Pola interaksi di antara guru dan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran tercapai,” paparnya.

Dia menambahkan KBM merupakan kegiatan interaksi guru dengan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Tujuan pembelajaran akan tercapai apabila guru mempunyai keterampilan menciptakan suasana belajar yang mendorong siswa berpartisipasi aktif di dalamnya.

“Dalam KBM diperlukan komunikasi yang harmonis di antara keduanya. Salah satu indikator tercapainya tujuan pembelajaran dapat dilihat dari respons positif yang diberikan oleh siswa,” jelasnya.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya