SOLOPOS.COM - Peresmian booth edukasi interaktif di Taman Pintar Yogyakarta.(Webinar Tetra Pak dan Taman Pintar)

Solopos.com, JOGJA--Perusahaan global terkemuka yang bergerak di bidang pemrosesan dan pengemasan makanan dan minuman, Tetra Pak Indonesia resmi membuka booth edukasi interaktif di Taman Pintar Yogyakarta, Kamis (11/12/2020). Hal ini bertujuan mendorong edukasi masyarakat tentang pengelolaan dan daur ulang sampah di Kota Gudeg.

Sustainability Manager Tetra Pak Indonesia, Reza Andreanto, menyatakan dengan peluncuran booth edukasi di Taman Pintar diharap para pengujung termasuk anak-anak sekolah bisa memahami dan belajar tentang proses produksi pembuatan kemasan karton Tetra Pak mulai dari bahan-bahan penyusun karton hingga memahami apa yang dilakukan paska konsumsi.

Promosi Selamat! 3 Agen BRILink Berprestasi Ini Dapat Hadiah Mobil dari BRI

Pengunjung juga akan belajar tentang pemanfaatan sumber daya secara bertanggungjawab dengan 3L (Lipat, Letak, Lepas). Mereka juga akan mendapat pengetahuan tentang daur ulang karton dan produk akhir apa yang dapat dihasilkan dari daur ulang kemasan karton bekas minum.

Reza menjelaskan, berdasarkan studi yang dilakukan di lima kota besar di Indonesia, hampir separuh masyarakat mulai memilah sampahnya di rumah. Diantara mereka yang telah memilah sampah, sebesar 77,6% sudah mulai memisahkan sampahnya menjadi dua kategori, basah dan kering.

“Kami akan terus mengedukasi dan menginformasikan kepada konsumen tentang pentingnya memilah sampah ke dalam kategori lain, seperti kemasan karton bekas minum [UBC]. Dengan berbagi lebih banyak tentang apa yang membuat karton Tetra Pak dan kemampuan daur ulangnya, konsumen bisa mendapatkan informasi yang lebih lengkap,” katanya dalam peresemian yang juga ditayangkan melalui aplikasi Zoom itu.

Duh, Bocah 7 Tahun Linglung Ditinggal Orang Tak Dikenal Di Jembatan Bacem Sukoharjo

Mengurangi Gunungan Sampah

Pada kesempatan itu, Reza mengatakan lebih dari 70% karton Tetra Pak terbuat dari pohon hutan lestari yang dikelola secara bertanggung jawab dan sumber terkontrol lainnya. Artinya bisa didaur ulang dan djadikan berbagai produk seperti kertas daur ulang lembaran atap dan furnitur.

“Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kertas terbesar di ASEAN dan negara ini mengimpor sekitar 4,5 juta ton limbah kertas untuk dijadikan bahan baku industri penghasil kertas. Hal ini merupakan sebuah bukti bahwa kemasan karton bekas minum memiliki potensi yang sangat besar,” tambahnya.

Dengan ini Reza berharap masyarakat akan lebih bijak terhadap sampah. Apa yang dilakukan ini juga sebagai kampanye untuk mengurangi gunungan sampah yang ada di bumi.

Kepala Taman Pintar Yogyakarta, Afia Rosdiana menekankan pentingnya edukasi pengelolaan sampah. Oleh karena, dirinya berterima kasih kepada Tetra Pak, karena telah menawarkan  pengalaman interaktif yang menyenangkan tentang keberlanjutan dan pengelolaan sampah.

"Dengan rata-rata satu juta pengunjung per tahun, manajemen Taman Pintar percaya bahwa booth edukasi ini akan membantu memperkuat upaya edukasi pengelolaan sampah dan akan berdampak positif bagi masyarakat kami di Yogyakarta dan Indonesia," ungkap Afia.

Dia juga mengatakan dalam pengelolaan sampah, Taman Pintar juga sudah mulai menerapkan konsep zero waste.

Selain membuka booth edukasi, Tetra Pak juga mengumumkan kemitraan baru mereka dengan Rapel, sebuah mitra pengumpul sampah rumah tangga dan industri sesuai permintaan.

"Kolaborasi dengan Tetra Pak Indonesia tidak hanya akan membantu membawa aplikasi inovatif kami ke lebih banyak konsumen, tetapi juga akan membantu pengelolaan sampah dan pengurangan timbunalnya di Yogyakarta serta berkontribusi terhadap implementasi ekonomi sirkuler," ujarLiasion Assistant Rapel, Marta Yenni.

Yenni juga berharap dengan pengelolaan sampah yang baik dan bertanggung jawab, diharapkan Jogja tetap menjadi kota yang nyaman dan menarik untuk ditinggali dan dikunjungi.

Penerima Bantuan Subsidi Upah Termin Kedua Capai 90%, Kamu Sudah Terima?

Membuka Lapangan Kerja

Sementara itu, Wali kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi yang hadir dalam pembukaan wahana baru Taman Pintar menyambut positif langkah Tetra Pak yang ingin berkontribusi dan berupaya dalam mengatasi masalah pengelolaan dan daur ulang sampah di Yogyakarta dan daerah lain di Indonesia.

Dia mengatakan instalasi ini sejalan dengan upaya kampanye dan daur ulang yang dilakukan Pemerintah Kota Yogyakata.

Pengelolaan sampah yang tepat dan pengembangan ekonomi sirkuler, kata dia, tidak hanya membantu melestarikan planet ini, tetapi juga berpotensi untuk menciptakan lapangan kerja dan membuka peluang bagi masyarakat.

"Kami mendorong warga Yogyakarta untuk mengunjungi booth ini untuk mempelajari lebih lanjut tentang pemilahan sampah dan daur ulang kemasan karton bekas minum," kata Heroe, Kamis.

Dia menyebutkan, dengan berbagi lebih banyak tentang apa yang membuat karton Tetra Pak dan kemampuan daur ulangnya, konsumen bisa mendapatkan informasi yang lebih baik.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya