SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta–Menteri Keuangan sekaligus Menko Perekonomian Sri Mulyani mengatakan pelemahan dolar AS terutama atas yen yang cukup besar membuat jumlah utang luar negeri RI menjadi lebih tinggi.

“Kalau dolar melemah kita harus hadapi, 30-35% dari utang kita dalam bentuk Yen. Sekarang Yen menguat luar biasa terhadap dolar, oleh karena itu di sisi lain ini akan menimbulkan tantangan terhadap kita,” tuturnya ketika ditemui di kantornya, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Jumat (9/10).

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

Menurut data dari Ditjen Pengelolaan Utang Departemen Keuangan jumlah utang RI ke Jepang adalah sebesar US$ 27,86 miliar atau 43,7% dari total utang luar negeri RI.

Terkait pelemahan dolar AS atas rupiah yang cukup tajam akhir, akhir ini, Sri Mulyani menegaskan tidak ada target berapa nilai tukar rupiah harus berada.

“Kita tidak menargetkan besaran nilai tukar karena perakonomian bersifat dinamis. Yang penting BI dan pemerintah menjaga nilai tukar rupiah dengan mata uang asing, diantaranya dolar yang jadi fokus tidak deviasi,” ujarnya.

Sri Mulyani mengatakan pemerintah menjaga agar nilai tukar berada dalam tingkat yang wajar sesuai dengan fundamental ekonomi.

“Pondasi yang menopang rupiah adalah kinerja ekonomi, selama pondasi dijaga maka rupiah berada di nilai tepat dan wajar, dan tidak menimbulkan ruang spekulasi. Ini yang harus kita lakukan secara dinamis setiap bulan,” ujarnya.

 

dtc/tya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya