SOLOPOS.COM - Hans Pols (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Kegagalan Indonesia menahan Covid-19 dan sekarang menjadi salah satu episentrum pandemi berdampak besar pada tenaga medis Indonesia. Lebih dari 600 dokter telah meninggal. Lebih dari 500 perawat, 300 bidan, dan puluhan apoteker, dokter gigi, dan pekerja laboratorium meninggal. Petugas kesehatan bekerja berjam-jam sambil kurang tidur dan kelelahan.

Di tengah tantangan yang semakin berat ini, para guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia bulan lalu menyerukan seluruh tenaga kesehatan, pemerintah, dan masyarakat umum untuk bersatu padu melawan Covid-19.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Sebagai sejarawan sains, saya mempelajari sejarah kedokteran di Hindia Belanda. Seruan para guru besar itu mengingatkan saya pada bahasa yang digunakan oleh para dokter dan mahasiswa kedokteran Indonesia pada masa penjajahan.

Dedikasi dokter dan tenaga kesehatan lainnya saat ini untuk melawan Covid-19 dan melindungi kesehatan bangsa serupa dengan komitmen dokter dan mahasiswa kedokteran Indonesia di zaman kolonial.

Melawan Covid-19 melawan segala rintangan

Sistem kesehatan Indonesia kewalahan dan di banyak tempat hampir kolaps. Persediaan oksigen dan alat pelindung diri terbatas. Sudah beberapa lama, dokter co-ass dan yang baru lulus direkrut untuk bekerja di garis depan, awalnya tanpa bayaran.

Banyak orang yang isolasi mandiri di rumah tidak mendapat perawatan medis. Beberapa mati dalam kesendirian.

Sekarang, kita semua akrab dengan gambar-gambar yang muncul hampir setiap hari di surat kabar: banyak kuburan baru dibuka dengan cepat untuk menguburkan para korban, rumah sakit yang penuh membuka tenda untuk menyediakan lebih banyak tempat tidur, dan pekerja kesehatan yang terlalu banyak bekerja, kelelahan. Jumlah tragedi individu tidak ada habisnya. Hampir setiap saat ada informasi kematian di media sosial.

Di tengah segala rintangan, dokter dan mahasiswa kedokteran Indonesia menunjukkan komitmen dan dedikasinya terhadap kesehatan bangsa. Mereka melakukan ini meski persediaan alat pelindung, obat-obatan, dan peralatan medis dari pemerintah tidak mencukupi.

Mereka juga harus menjalankan tugas di tengah pusaran rumor dan hoaks yang menimbulkan ketakutan, kecemasan, ketidakpercayaan, dan kecurigaan publik. Beberapa unggahan media sosial mengklaim bahwa orang terinfeksi Covid-19 di rumah sakit. Petugas kesehatan kerap diusir dari desa. Orang-orang takut anggota keluarga mereka yang sakit dibawa pergi dan mereka tidak akan diizinkan melakukan ritual keagamaan ketika mereka meninggal.

Dokter Indonesia tidak selalu dihargai. Orang yang punya uang lebih lebih suka mencari perawatan medis di Singapura atau Malaysia. Masyarakat Indonesia sering mengeluhkan mahalnya biaya perawatan medis, mahalnya biaya dokter di praktik swasta, dan kurangnya rasa hormat yang mereka terima di rumah sakit umum.

Namun, melalui dedikasi dan komitmen mereka, para dokter Indonesia saat ini menunjukkan dedikasi yang sama yang memotivasi rekan-rekan mereka pada masa kolonial.

Konon kebangkitan nasional Indonesia dimulai dengan berdirinya perkumpulan pemuda Budi Utomo pada 20 Mei 1908. Sejak itu, para dokter dan mahasiswa kedokteran ikut serta dalam gerakan kebangsaan Indonesia, sering menduduki posisi kepemimpinan. Mereka memainkan peran penting dalam mewujudkan kemerdekaan.

Warisan dokter Indonesia

Dalam buku saya Merawat Bangsa: Sejarah Pergerakan Para Dokter Indonesia, saya berpendapat bahwa dokter dan mahasiswa kedokteran Indonesia memiliki motivasi untuk merawat bangsa, terlepas dari dedikasi mereka untuk merawat pasien mereka.



Pendiri Budi Utomo percaya bahwa perawatan medis akan mengarah pada perbaikan, seperti halnya pendidikan dan peningkatan standar hidup. Mereka mendesak pelajar Indonesia dan orang Indonesia terpelajar (yang saat itu sangat sedikit) untuk bersatu terlepas dari perbedaan etnis untuk meningkatkan hajat hidup masyarakat Indonesia.

Beberapa dokter dan mahasiswa kedokteran Indonesia bergabung dengan gerakan kebangsaan Indonesia antara tahun 1908 dan 1942. Gerakan ini memiliki berbagai tujuan, dari memberikan bantuan bencana, mendirikan sekolah dan klinik, hingga membentuk partai politik dan memperjuangkan kemerdekaan. Para peserta gerakan nasionalis Indonesia menyadari bahwa mereka perlu bersatu untuk mencapainya.

Semua harus terlibat

Menurut data Organisasi Kesehatan Dunia, Indonesia hanya memiliki 4,65 dokter per 10.000 orang. Sebagai perbandingan, di Australia angka ini 37,6.
Namun, seperti yang disampaikan Dekan Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan Universitas Gadjah Mada, Ova Emilia, minimnya jumlah dokter bukanlah masalah utama yang harus diatasi dalam memenangi perang melawan Covid-19.

Krisis seperti pandemi Covid-19 perlu dilawan dengan pendekatan yang tegas dan kooperatif yang melibatkan pemerintah (daerah dan pusat), lembaga pendidikan, infrastruktur, logistik, dan masyarakat lokal. Sektor politik, ekonomi, dan budaya semua harus terlibat.

Saat ini, para dokter terkemuka Indonesia mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menjadi bagian dari gerakan universal. Pada masa darurat Covid ini, kesehatan harus menjadi prioritas nasional.

Artikel ini terbit kali pertama di The Conversation dengan judul Seperti para pendiri Budi Utomo, para dokter menyerukan persatuan – kini melawan COVID-19 dan diterbitkan ulang oleh Solopos dengan izin penulis. Baca artikel sumber.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng

Waspada! Ini 3 Sumber Ancaman Gempa di Jakarta

Waspada! Ini 3 Sumber Ancaman Gempa di Jakarta
author
Newswire , 
Chelin Indra Sushmita Minggu, 28 April 2024 - 19:17 WIB
share
SOLOPOS.COM - Ilustrasi gempa. (Freepik.com)

Solopos.com, SOLO — Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI mengungkap tiga sumber ancaman gempa di wilayah DKI Jakarta dan pengungkapan sumber ancaman tersebut sebagai upaya untuk memitigasi bencana.

“Tiga ancaman itu, yakni zona megathrust di selatan Jawa Barat, zona megathrust di selatan Selat Sunda dan sesar aktif di daratan,” kata Ketua Subkelompok Urusan Pencegahan BPBD DKI Jakarta Rian Sarsono di Jakarta, Minggu (28/4/2024).

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Rian menuturkan sesar aktif di daratan yang berada di Sesar Baribis, Sesar Lembang dan Sesar Cimandiri.

“Pada 14 Agustus 2023, BMKG mencatat gempa terakhir di Jakarta, yakni Kepulauan Seribu dengan 4,5 Magnitudo dan kedalaman gempa 227 kilometer,” ujarnya seperti diberitakan Antara.

Koran Solopos

Selain itu, sebanyak 10 ancaman bencana di Jakarta, yakni gempa bumi, banjir, kebakaran, cuaca ekstrem, wabah penyakit, abrasi, likuifaksi, gagal teknologi, kekeringan dan tsunami.

Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memprioritaskan pada dampak gempa bumi, banjir dan kebakaran.

Salah satu program yang dilaksanakan, yakni sistem evaluasi ketangguhan gedung bertingkat terhadap gempa bumi (Sigap) yang memastikan non struktural bangunan menghadapi bencana.

Emagazine Solopos

“Sigap ini melihat non struktural seperti tim tanggap darurat, apakah pernah melakukan simulasi di gedung tersebut, hingga ketersediaan jalur evakuasi yang aman,” ujarnya.

Beragam upaya tersebut dilakukan sebagai langkah mitigasi untuk memastikan tingkat keamanan dan kenyamanan masyarakat.

Terlebih, usai Jakarta yang tak lagi menjadi ibu kota maka ditargetkan bisa mewujudkan kota global yang ramah untuk masyarakat menanamkan bisnis.

Interaktif Solopos

Sebelumnya, BPBD DKI Jakarta mencatat sebanyak 1.258 bencana terjadi di Jakarta sepanjang tahun 2023 yang umumnya berupa kebakaran permukiman dan gedung.

“Sepanjang tahun 2023, BPBD DKI mencatat terjadi sebanyak 1.258 kejadian bencana di Jakarta,” kata Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta Isnawa Adji kepada wartawan di Jakarta.

Isnawa menuturkan bencana tersebut didominasi kebakaran pada gedung/pemukiman (864 kejadian), banjir (65 kejadian) serta pohon tumbang (234 kejadian). Lalu tanah longsor (22 kejadian), angin kencang (4 kejadian) dan bencana atau peristiwa lainnya (69 kejadian).



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Sudaryono-Hendi Bersaing Ketat di Survei LKPI untuk Pilgub Jateng 2024

Sudaryono-Hendi Bersaing Ketat di Survei LKPI untuk Pilgub Jateng 2024
author
Newswire , 
Chelin Indra Sushmita Minggu, 28 April 2024 - 19:07 WIB
share
SOLOPOS.COM - Kepala LKPP Hendrar Prihadi dalam acara sosialiasi Rancangan Undang-Undang Pengadaan Barang dan Jasa Publik yang digelar di kendal, Jawa Tengah, Rabu (3/4/2024).(Istimewa)

Solopos.com, SEMARANG — Ketua DPD Gerindra Jawa Tengah Sudaryono dan Kepala LKPP RI Hendrar Prihadi bakal bersaing ketat dari hasil survei bursa Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jateng 2024 yang diselenggarakan Lembaga Kajian Pemilu Indonesia (LKPI).

Direktur Eksekutif LKPI Tobu Lubis, dalam pernyataan yang diterima di Semarang, Minggu, survei tersebut dilakukan di 35 kabupaten/kota dengan responden sebanyak 1.820 orang yang berusia di atas 17 tahun.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Responden sebanyak itu diambil dari populasi Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pemilihan Umum 2024 di Provinsi Jateng sebanyak 28.289.413 orang.

Merujuk hasil survei top of mind bakal calon gubernur di Pilkada Jateng 2024 yang digelar LKPI, berikut tokoh yang masuk dalam bursa, yakni Hendrar Prihadi atau Hendi, Sudaryono, Taj Yasin Maimoen (mantan Wagub Jateng), Dico M. Ganinduto (Bupati Kendal), Muhammad Yusuf Chudlori (Gus Yusuf), dan Irjen Pol Ahmad Lutfie (Kapolda Jateng).

Koran Solopos

Elektabilitas Hendi yang juga mantan Wali Kota Semarang mencapai 21,2% diikuti Sudaryono sebesar 19,1% kemudian Taj Yasin Maimoen mencapai 16,6%.

Di bawahnya, Ahmad Lutfie dengan perolehan 11,7%, Dico M. Ganinduto sebesar 11,1%, kemudian Gus Yusuf dengan tingkat elektabilitasnya 9,2%, sementara yang tidak memilih mencapai 11,1%.

Berdasarkan survei itu, diketahui bahwa dari 1.820 responden warga Jateng yang terpilih sebagai responden, baru sebanyak 49,3% yang mengetahui akan adanya Pilkada Jateng pada November 2024, dan selebihnya, yakni 50,7% tidak tahu atau tidak mengerti akan adanya pilkada.

Emagazine Solopos

“Penarikan sampel menggunakan teknik pengambilan sampel secara acak bertingkat atau multi stage random sampling,” katanya sebagaimana dilansir Antara.

Selain itu, kata dia, survei yang digelar mulai 12 -22 April 2024 itu diklaim memiliki margin of error kurang lebih 2,3 persen dengan tingkat kepercayaan atau level of confidence sebesar 95%.

Menanggapi hasil survei LKPI yang menempatkan Sudaryono sebagai sosok baru dengan perolehan cukup tinggi, pengamat politik Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta Ludiro Madu mengatakan bahwa sosok Sudaryono berarti sudah dikenal masyarakat Jateng.

Interaktif Solopos

“Masyarakat Jateng ingin pemimpin yang baru maka Sudaryono menjadi pilihan masyarakat Jateng. Karena ingin adanya angin segar atau perubahan bagi Jawa Tengah,” katanya.

Meskipun adanya jagoan kuat dari PDI Perjuangan, yakni Hendi, ia menilai masyarakat Jateng akan lebih cenderung memilih Sudaryono sebagai cagub pilihan.

“Walaupun ada jagoan dari PDIP, yakni Hendrar Prihadi, tetapi masyarakat Jateng akan lebih cenderung memilih Sudaryono sebagai Cagub pilihan,” ujar Ludiro.



Diakuinya, pertarungan pada Pilgub Jateng akan sangat ketat sehingga menjadi peluang Sudaryono untuk kerja keras untuk memenangkan Pilgub Jateng.

Tak hanya itu, kata dia, kemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 juga akan berdampak bagi Sudaryono untuk mendapat dukungan besar dari semua kalangan masyarakat Jateng.

“Jadi, kemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 juga akan berdampak bagi Sudaryono untuk dapat dukungan dari semua kalangan masyarakat Jateng,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.

Pilih Maskot Semar, KPU Jateng Launching Tahapan Pilgub Jateng 2024

Pilih Maskot Semar, KPU Jateng Launching Tahapan Pilgub Jateng 2024
author
Imam Yuda Saputra Minggu, 28 April 2024 - 18:56 WIB
share
SOLOPOS.COM - Semar Ki Lurah Bodronyono sebagai maskot Pilgub Jateng diperkenalkan dalam acara Peluncuran Tahapan Pilgub Jateng 2024 di Sam Poo Kong, Kota Semarang, Sabtu (28/4/2024). (KPU Jateng)

Solopos.com, SEMARANG – Komisi Pemilihan Umum Provinsi Jawa Tengah atau KPU Jateng secara resmi meluncurkan tahapan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah (Pilgub Jateng) 2024. Acara peluncuran digelar di Sam Poo Kong, Kota Semarang, Sabtu (27/4/2024).

Hadir dalam acara tersebut perwakilan dari KPU RI, Penjabat (Pj) Gubernur Jateng, Nana Sudjana; jajaran Forkopimda Jateng, Bawaslu Jateng, KPU kabupaten/kota se-Jateng, perwakilan partai politik, perguruan tinggi, tokoh masyarakat, organisasi kemasyarakatan, hingga organisasi keagamaan.

Promosi BI Rate Naik Jadi 6,25%, BRI Optimistis Pertahankan Likuiditas dan Kredit

Dalam acara tersebut, KPU Jateng juga memperkenalkan maskot serta jinggle resmi Pilgub Jateng 2024. Selain itu, KPU Jateng juga menayangkan iklan layanan masyarakat untuk Pilgub 2024.

Sementara itu, maskot yang dipilih KPU Jateng dalam menggelar Pilgub Jateng 2024 adalah Semar Ki Lurah Badranaya, tokoh pewayangan punakawan yang memiliki sifat adil, jujur, tulus, bijaksana, cerdas, dan berpengetahuan luas. Ekspresi bahagia pada wajah Semar melambangkan ramah dan keberadaannya yang ikonik serta dihormati oleh masyarakat Jawa.

Koran Solopos

Pemilihan Semar sebagai maskot Pilgub Jawa Tengah 2024 dilakukan setelah melakukan diskusi dengan instansi terkait, budayawan, dan seniman untuk mendesain logo pilgub dan memberikan masukan terkait pilihan maskot. Maskot Semar Ki Lurah Badranaya diubah dengan bentuk yang lebih futuristik untuk mencerminkan citra KPU Jateng yang kekinian dalam pemanfaatan teknologi informasi dalam penyelenggaraan Pilgub Jateng 2024.

peluncuran pilgub jateng 2024

Acara Peluncuran Tahapan Pilgub Jateng 2024 di Sam Poo Kong, Kota Semarang, Sabtu (28/4/2024). (KPU Jateng)

Tagline atau slogan yang dipilih untuk Pilgub Jateng 2024 adalah “Luwih Becik Luwih Nyenengke”, yang menggambarkan harapan agar pelaksanaan pilgub dapat berjalan lebih baik dan membuat semua pihak yang terlibat merasa senang bagi warga Jawa Tengah.

Emagazine Solopos

Acara ini juga dimeriahkan dengan penampilan Tari Lentera Jawa serta hiburan dari artis Pongki Barata dan Kiki Juliar OVJ.

Dalam sambutannya, Ketua KPU Provinsi Jawa Tengah, Handi Tri Ujiono, menyampaikan bahwa peluncuran ini bertujuan untuk memperkenalkan maskot dan jinggle Pilgub Jateng 2024, yang menggambarkan Semar sebagai sosok yang arif, bijaksana, dan tanggap terhadap perubahan zaman.

Sementara itu, Pj Gubernur Jawa Tengah, Nana Sudjana, menyatakan bahwa kolaborasi adalah kunci kesuksesan dalam pilkada serentak tahun 2024 ini serta menekankan pentingnya menjaga netralitas dan memberikan pelayanan secara profesional kepada para kontestan.

Interaktif Solopos

Ketua KPU RI, Hasyim Asy’ari yang hadir bersama Anggota, Yulianto Sudrajat berterima kasih kepada Pemprov Jateng atas dukungan anggaran yang diberikan untuk melaksanakan Pilgub Jateng 2024. Hasyim berharap pelaksanaan Pilkada di Jawa Tengah berjalan sukses, lancar, dan aman, serta dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam demokrasi.

Acara Peluncuran Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah Tahun 2024 ini dapat ditonton oleh masyarakat di kanal youtube KPU Jateng.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Memuat Berita lainnya ....
Solopos Stories