SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

New York (Solopos.com) – Dewan Keamanan (DK) PBB mengutuk penyerangan warga sipil Libya oleh pasukan yang setia kepada Muamar Khadafi. Dewan meminta pasukan secepatnya menghentikan kekerasan.

Sebanyak 15 anggota DK PBB mengutuk kekerasan dan penggunaan pasukan militer melawan penduduk sipil. Dewan juga menyesalkan represi terhadap aksi damai para demonstran dan mengucapkan penyesalan yang mendalam atas kematian ratusan penduduk sipil.

Promosi BRI Pastikan Video Uang Hilang Efek Pemilu untuk Bansos adalah Hoaks

“Kami menekankan kebutuhan untuk memberi pertanggugjawaban atas serangan, termasuk oleh pasukan di bawah kontrol mereka, terhadap penduduk sipil,” demikian pernyataan yang dirilis setelah konsultasi dan negosiasi selama tiga jam, seperti dilansir AFP, Rabu (23/2).

Dewan juga mengatakan pemerintah harus melindungi populasinya dan memberikan akses pemantau HAM internasional dan lembaga kemanusiaan, serta menjamin keamanan orang asing dan membantu mereka yang ingin pergi.

Setelah pertemuan, B Lynne Pascoe, yang berada di bawah Sekjen PBB untuk urusan politik mengatakan, staf PBB dan para saksi mata di Libya melihat aktivitas militer. “Rakyat telah melihat banyak pesawat dan helikopter di atas kepala mereka. Mereka melihat tank. Mereka melihat penembakan di darat dan beberapa penembak jitu,” kata Pascoe.

Ibrahim Dabbashi, Wakil Duta Besar Libya mengatakan, pernyataan Dewan Keamanan PBB tidak cukup kuat, dan sejak Khadafi membuat pernyataan dengan kemarahan di televisi, penyerangan terhadap penduduk sipil mulai terjadi di Libya bagian barat. Dabbashi telah mundur dari jabatannya sebagai bentuk protes pada kekerasan Khadafi.

dtc/try

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya