SOLOPOS.COM - Djujuk Juwariyah (wikipedia)

Djujuk Srimulat meninggal dunia Jumat (6/2/2015) di Jogja.

Solopos.com, SOLO – Pelawak Srimulat Djujuk Djuwariyah telah berpulang, Jumat (6/2/2015). Saat masih hidup, Djujuk sempat berpesan jika dirinya meninggal supaya dikuburkan dalam satu liang dengan mendiang suaminya, Teguh Slamet Rahardjo.

Promosi BI Rate Naik, BRI Tetap Optimistis Penyaluran Kredit Tumbuh Double Digit

Putra pertama Djujuk, Eko Saputro, kepada wartawan mengatakan keinginan sang ibu diketahuinya dari pamannya. “Om yang ngasih tahu karena dulu ibu pernah cerita. Selama ini kami anak-anaknya enggak ada yang tahu pesan ibu itu. Sudah ada saudara yang mengurus itu,” kata Eko di rumah Djujuk di Jl. Srigunting V No. 2, Gremet, Manahan, Solo, Jumat.

Untuk memenuhi permintaan itu, kata dia, liang kubur ayahnya digali kembali. Tulang jenazah ayahnya diambil, lalu diletakkan dalam satu peti dengan ibunya.

Eko mengatakan sang ibu hanya berpesan kepadanya agar tetap menjaga kerukunan saudara. Djujuk juga menginginkan agar grup lawak Srimulat yang legendaris ini tetap eksis dan awet meskipun dalam perjalanan waktu, kadang ada artis yang timbul dan tenggelam.

Rencananya, jenazah Djujuk akan dimakamkan di Permakaman Keluarga Besar Srimulat di Bonoloyo siang nanti. Di kompleks permakaman yang berada di tengah itu, bukan hanya terdapat makam eyang buyut Eko dari ibu maupun bapaknya, tapi juga ada makam pelawak Gepeng, Subur, Tikno, dan lainnya.

Sementara itu, adik kandung Djujuk, Sarjito, 60, membenarkan keinginan Djujuk agar dikubur satu liang dengan jenazah almarhum Teguh. Menurut Sarjito, keinginan itu sudah diungkapkan sejak lama oleh kakak keempatnya itu.

Bagi Sarjito, kakaknya adalah orang yang tangguh. Dia merupakan tulang punggung keluarga. Setelah menikah dengan Teguh dan masuk Srimulat, sambung dia, kondisi ekonomi keluarga semakin membaik.

Menurut Sarjito, dulu keluarga besarnya tergolong keluarga kurang mampu dari segi ekonomi.

“Dulu saya enggak sekolah, lalu disekolahkan Mbak Djujuk. Ada saudara yang mandek sekolah bisa meneruskan sekolahnya lagi. Saya juga diberi pekerjaan dengan bergabung di tim kreatif Srimulat. Saat masih sekolah, saya sering diajak main di acara kampung-kampung dan 17-an,” terang Sarjito.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya