SOLOPOS.COM - Polisi berjaga di sekitar lokasi ledakan Kampung Melayu, Jakarta Timur, Rabu (24/5/2017). (@TMCPoldaMetro)

Djarot Saiful Hidayat menegaskan bom Kampung Melayu tak terkait pawai obor semalam.

Solopos.com, JAKARTA — Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Djarot Hidayat, menilai ledakan bom di kawasan Terminal Bus Kampung Melayu tidak ada kaitannya dengan kegiatan pawai obor oleh warga setempat, Rabu (24/5/2017) malam.

Promosi Kisah Petani Pepaya Raup Omzet Rp36 Juta/bulan, Makin Produktif dengan Kece BRI

Hal itu dikatakan Djarot saat melayat salah satu korban ledakan bom, yaitu Bripda Imam Gilang Adinata, 24, di Gang Kelingkit, Kelurahan Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (25/5/2017). Menurut mantan Wali Kota Blitar itu, kegiatan pawai obor memang selalu dilakukan warga dalam menyambut Ramadan sebagai tanda penerang bagi seluruh hati umat manusia.

“Pawai obor itu kan maksudnya supaya hati kita terang dan kuat dalam menjalankan ibadah Ramadhan. Jadi, boleh-boleh saja dilakukan asalkan tertib. Tapi mungkin akan lebih baik jika dilakukan di masjid atau musholla,” ujar Hidayat.

Pasca-teror bom itu, dia pun mengimbau seluruh unsur masyarakat, polisi dan TNI agar selalu bersama-sama meningkatkan kewaspadaan di wilayah DKI Jakarta. “Kewaspadaan dini tetap harus ditingkatkan oleh seluruh unsur, baik masyarakat, kepolisian maupun TNI. Pengamanan berupa kamera pengawas atau CCTV di tempat-tempat keramaian juga terus kami tambah,” ungkap dia.

Aksi bom bunuh diri di halte bus Transjakarta dekat Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, dilakukan oleh dua orang. Kedua pelaku tewas dalam aksinya, sementara di pihak kepolisian, tiga anggota Polri meninggal dunia.

“Update terakhir pukul 00.55 WIB, dari hasil olah TKP teman di lapangan, kami kembali harus menyatakan duka mendalam, ternyata 3 angota Polri gugur. Sementara itu, 2 pelaku meninggal dunia juga. Lima anggota Polri luka-luka, dan 5 warga sipil luka-luka,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Pol. Setyo Wasisto, dalam keterangannya kepada awak media di sekitar tempat kejadian perkara (TKP), Kamis (25/5/2017) dini hari.

Peristiwa itu juga mengakibatkan 11 orang yang terdiri atas enam polisi dan lima warga sipil luka-luka. Korban luka-luka telah dirawat di empat rumah sakit, yakni RS Premier Jatinegara, RS Bhayangkara, RS Budhi Asih, dan RS Hermina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya