Jakarta–Mantan Kabareskrim Komjen Pol Susno Duadji telah menyomasi pengamat kepolisian Bambang Widodo Umar terkait pernyataannya di beberapa media yang dianggap memojokkan Susno. Jika somasinya tidak digubris, Susno berencana akan mengambil tindakan hukum.
“Jika pada pukul 24.00 WIB malam ini tidak ada tangapan, maka dengan sangat berat hati maka kami akan menggunakan hak melalui jalur hukum,” kata kuasa hukum Susno Duadji, Jhonny Situwanda saat jumpa pers di sebuah restoran di Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (24/12).
Promosi Siasat BRI Hadapi Ketidakpastian Ekonomi dan Geopolitik Global
Sebagai kuasa hukum Susno, Jhonny telah mengambil langkah-langkah hukum antara lain, telah mengirim surat somasi pertama pada 17 Desember 2009 yang intinya meminta agar Bambang Widodo Umar dalam waktu 3 hari segera meminta maaf. Bambang juga diminta untuk mencabut dan mengklarfikasi statemennya di semua media cetak dan elektronik karena apa yang dia disampaikan diangap bohong.
“Tapi hingga 3 hari berlalu, 23 Desember, somasi tersebut tidak ditangapi. Kami kirim somasi yang kedua pada 21 Desember 2009. Dan waktunya sampai nanti malam,” papar Jhony.
Statemen Bambang yang dianggap mencemarkan Susno terdapat pada Koran Tempo edisi Senin 14 Desember 2009 halaman A6 dengan Judul ‘Calon Wakil Kepala Polisi Diminta Tak Bermasalah’.
Dalam berita tersebut tertulis “Kalau nekat pilih Susno, masyarakat akan berpendapat Polri tidak mendengar aspirasi mereka. Karena Susno sudah membuka permusuhan dengan masyarakat.”
“Menurut kami statement ini tidak ada dasarnya. Ini kebohongan besar, sangat subyektif, sehingga menimbulkan pertanyaan, ada apa ini,” kata Jhony.
Pengacara Susno juga mempermasalahkan komentar Bambang di Majalah Forum edisi 31 halaman 61 yang menuding Susno merekayasa kasus Bibit-Chandra.
dtc/tya
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
