SOLOPOS.COM - Kondisi rumah pelaku penyerangan Mapolda Sumut berinisial SP, di Jl Pelajar Timur, Medan, Sumatra Utara, Minggu (25/6/2017). (JIBI/Solopos/Antara/Irsan Mulyadi)

Jenazah terduga teroris penyerang Mapolda Sumut diserahkan ke keluarga meski diwarnai penolakan warga setempat.

Solopos.com, MEDAN — Polda Sumatra Utara (Sumut) menyerahkan jenazah Ardial Ramadhana, terduga teroris yang menyerang personel kepolisian saat melaksanakan tugas jaga pada Minggu (25/6/2017) dinihari, kepada keluarganya.

Promosi Kisah Inspiratif Ibru, Desa BRILian Paling Inovatif dan Digitalisasi Terbaik

Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Rina Sari Ginting di Medan, Selasa (28/6/2017), mengatakan jenazah terduga teroris itu diserahkan kepada orang tuanya di Jl. Makmur, Dusun 5, Desa Sambirejo Timur, Kecamatan Percut Seituan, Kabupaten Deliserdang, Sumut.

Ketika akan diserahkan kepada keluarganya, warga Dusun 5, Desa Sambirejo Timur, melakukan aksi penolakan terhadap jenazah terduga teroris tersebut. Warga berkumpul di dekat rumah orang tua Ardial Ramadhana yang berlokasi di Gang Dahlia setelah mendapat informasi bahwa jenazah akan diserahkan dari Polda Sumut ke pihak keluarga.

Sebagian warga melakukan orasi menolak orang yang terlibat aksi terorisme, terutama kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Ardial diduga terlibat jaringan ISIS dan pernah pergi ke Suriah.

Pemuka agama di desa tersebut tidak mau melakukan salat jenazah terhadap pelaku penyerangan terhadap personel Polda Sumut itu. Polda Sumut mengambil kebijakan untuk memandikan dan mengafani jenazah Ardial di Rumah Sakit (RS) Bhayangkara Medan. Salat jenazah juga dilakukan di ruang jenazah RS Bhayangkara Medan dengan Imam AKP Kholis.

Setelah fardu kifayah itu ditunaikan, dilakukan pemakaman terhadap jenazah Ardial Ramadhana di Perkuburan Islam di Jl. Kemiri I Lingkungan I Kelurahan Sudirejo II, Kecamatan Medan Kota. Pada Minggu sekitar pukul 03.00 WIB, terjadi penyerangan terhadap personel Yanma Polda Sumut Aiptu Martua Sigalinggung yang bertugas di pos jaga pintu keluar Mapolda Sumut.

Sebelumnya, akibat penyerangan yang dilakukan Ardial Ramadhana, polisi bernama Aiptu Martua Sigalingging meninggal dunia karena mengalami luka yang cukup parah di dada, tangan, dan lehernya. Namun, pelaku yang berjumlah dua orang itu berhasil dilumpuhkan personel Satuan Brimob yang berjaga di pintu masuk Mapolda Sumut. Ardial Ramadhana tewas, sedangkan seorang lagi bernama Syawaluddin Pakpahan mengalami luka tembak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya