SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Jakarta--Ditjen Perkeretaapian Kemenhub sudah melakukan inspeksi rel dari Jakarta-Banyuwangi beberapa waktu lalu. Peristiwa anjloknya kereta di Stasiun Manggarai bisa jadi masinis kebut saat tujuan akhir.

“Argo Bromo yang anjlok biasanya kemarin itu sudah masuk pada tujuan akhir. Masinis biasanya main kebut saja,” kata Kasubdit Lalu Lintas Antar Kota Ditjen Perkeretaapian Kemenhub, Sugandi, di lokakarya media massa Kemenhub di Hotel Horison, Jl Pelajar Pejuang, Bandung, Sabtu (31/7).

Promosi Harga Saham Masih Undervalued, BRI Lakukan Buyback

Sugandi mengatakan, di Manggarai atau di beberapa wesel, kecepatannya dibatasi 30-40 KM/jam. Kalau masinis menjalankan lebih dari kecepatan tersebut maka akan terjadi anjlok.

“Masinis itu begitu karena selalu ingin mencapai target waktu. Karena keterlambataan yang menumpuk makanya dia main embat saja,” jelasnya.

Mengenai daerah rawan longsor, lanjut Sugandi, pihaknya sudah mengantisipasi kecelakaan di daerah rawan dengan membentuk posko baik di pusat maupun di tiap wilayah daerah operasi.

Ada dua penyebab kecelakaan di daerah rawan. Pertama rawan kecelakaan permanen secara teknis karena relnya suka menggeser. Kedua, daerah rawan kecelakaan karena secara geografisnya.

“Jadi karena alamnya,” jelasnya.

dtc/nad

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya