Magelang--Puluhan makam didua tempat pemakaman umum (TPU) di Dusun Glagah, Desa Sirahan, Kecamatan Salam dan Dusun Sudisari, Desa Adikarto, Kecamatan Muntilan, Kabupaten Magelang, hilang diterjang banjir lahar dingin Merapi.
Kepala Dusun Glagah, Desa Sirahan, Feri Susanto di Magelang, Selasa (7/12), mengatakan, di TPU dusun tersebut terdapat enam makam yang hanyut karena letak TPU ini di bibir Sungai Putih.
Promosi BRI Cetak Laba Rp15,98 Triliun, Mayoritas Analis Rekomendasi Beli Saham BBRI
Ia menyebutkan, makam yang hilang tersebut atas nama Yasari, Dulllah, yang meninggal dunia sekitar tahun 1980-an. Kemudian, Sabar Widodo yang meninggal dunia tahun 2008 lalu.
Menurut dia, sejumlah warga yang kehilangan makam kerabatnya tersebut kebanyakan ikhlas menerima karena untuk melakukan pencarian jelas tidak memungkinkan, apalagi banjir lahar masih mengancam.
Sekretaris Desa Adikarto, Kecamatan Muntilan, Jazuli mengemukakan, di TPU Sudisari Desa Adikarto terdapat sekitar 25 makam yang hilang diterjang banjir lahar dingin akhir-akhir ini.
TPU Dusun Sudisari berada di bibir Sungai Pabelan yang sering menjadi sasaran banjir lahar dingin Merapi.
“Hingga sekarang kami belum bisa mendata secara tepat berapa makam yang hilang. Perkiraan kami ada sekitar 25 makam yang hilang dan belasan makam terancam hilang jika terjadi bajir lahar susulan,” ujarnya.
Ia menuturkan, untuk mengantisipasi agar tidak hilang beberapa makam yang terancam itu telah dipindah ke lokasi yang lebih aman namun masih di TPU tersebut.
“Beberapa makam sudah dipindah oleh pihak keluarga. Bagi yang belum dipindah, kami tidak berani memerintah pihak keluarga untuk memindahkannya, karena hak mereka,” jelasnya.
Apalagi, tambah dia, untuk memindah makam perlu selamatan yang membutuhkan biaya tidak sedikit.
Pemindahan makam dilakukan bertahap oleh warga pada Minggu (5/12) sebanyak tujuh makam, Selasa enam makam dan rencananya Rabu (8/12) tiga makam. Proses pemindahan dilakukan melalui kerja bakti warga setempat.
ant/nad