SOLOPOS.COM - Map papua. (musnanda.files.wordpress.com)

Solopos.com, JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyempatkan untuk bertemu dengan anak-anak pelajar Papua di Ballroom Cendrawasih, Swiss-Belhotel, Kota Jayapura, Provinsi Papua pada Jumat (7/7/2023).

Melansir Bisnis.com, dalam kesempatan tersebut, terdapat momen menarik antara Kepala Negara dengan anak-anak pelajar. Presiden memberikan kuis matematika berhadiah sepeda.

Promosi Waspada Penipuan Online, Simak Tips Aman Bertransaksi Perbankan saat Lebaran

Jokowi pun mengaku kagum, lantaran dari informasi yang diterimanya anak-anak tersebut sebelumnya tidak bisa berhitung.

Namun, setelah mengikuti program belajar berhitung dengan metode Gasing (gampang, asyik, menyenangkan) yang digagas Profesor Yohanes Surya, anak-anak tersebut jadi bisa berhitung dengan cepat.

Pada akhir pertemuan, seorang anak bernama Carmelita bertanya apakah Presiden Jokowi kecil suka belajar matematika. Presiden Ke-7 RI pun menjawab bahwa dia sangat menyukai matematika.

“Suka banget, tanya matematika apa saja bisa, tapi sekarang sudah tua, lupa. Dulu seingat saya matematika Pak Presiden dapat angka 9. Dulu Pak Presiden SD juga juara, SMP enggak, SMA juara lagi. Juara sekolah, lho, bukan juara kelas,” tandasnya.

Tak hanya itu, seorang anak kemudian berdiri. Kesia Olivia Ergor, demikian dia memperkenalkan dirinya, mengajukan pertanyaan yang rupanya cukup menggelitik mereka yang hadir di ruangan tersebut.

“Kenapa ibu kota negara tidak dipindahkan saja ke Papua?” tanya anak yang berasal dari Kota Sorong tersebut. 

Jokowi pun menjawab bahwa Indonesia merupakan Negara sangat besar, dari Papua sampai ke Aceh, dari Sabang sampai Merauke, sehingga dengan kondisi geografis yang sangat luas tersebut, maka Ibu Kota Nusantara (IKN) dipilih di Kalimantan.

Pertimbangannya, dia melanjutkan, antara lain karena posisinya yang berada di tengah-tengah Indonesia, sehingga dekat untuk diakses dari sisi Barat, Timur, Utara, maupun Selatan Indonesia.

“Kalau dipilih yang Timur [di Papua] yang dari Aceh ke Papua itu kalau ke sini jauh sekali, 9 jam dari Aceh ke Papua naik pesawat, itu. Kalau naik kapal bisa berminggu-minggu. Jadi dipilih Ibu Kota itu di tengah-tengah sehingga dipilih Nusantara di Kalimantan. Di tengah-tengah, dari Timur dekat, dari Papua dekat, dari Aceh juga dekat, dari Utara juga dekat, dari Selatan juga dekat. Jadi dipilih di tengah-tengah,” tuturnya.

Presiden asal Solo itu pun mengapresiasi para pelajar Papua yang dinilainya pintar dan berani. Jokowi berpesan agar anak-anak tersebut bisa terus semangat belajar.

“Ini anak-anak di Papua ini pintar dan berani. Baik anak-anakku semuanya, terima kasih atas kehadirannya pada pagi hari ini dan semuanya semangat belajar semuanya ya dan hati-hati semuanya pulang sampai ke rumah masing-masing di kabupaten dan kotanya masing-masing,” pungkas Jokowi.  

 

Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul “Anak Papua Tanya Jokowi: Kenapa Ibu Kota Tidak Dipindah ke Papua?”

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya